Network
Hal ini dikarenakan Musk mengatakan tidak percaya pada kepemimpinan Twitter saat ini.
Laporan yang ada menunjukkan Musk berniat untuk mengambil alih peran CEO setidaknya untuk sementara waktu.
Baca Juga: Perluas Layanan Kesehatan, Pemerintah Akan Reaktivasi Kembali 300 Ribu Posyandu
“Perubahan yang berdampak pada banyak orang selalu sulit,” kata Agrawal dalam Engadget dikutip ARAHKATA pada Sabtu 14 Mei 2022.
“Dan beberapa telah bertanya mengapa CEO 'lame-duck' akan membuat perubahan ini jika kita tetap diakuisisi. Jawaban singkatnya sangat sederhana: Sementara saya berharap kesepakatan akan ditutup, kita harus siap untuk semua skenario dan selalu melakukan apa yang benar untuk Twitter,” imbuhnya.
Agrawal tampaknya melihat kemungkinan bahwa akuisisi Twitter oleh Musk mungkin tidak benar-benar berhasil.
Baca Juga: Perdana Menteri Selandia Baru positif COVID-19
CEO Tesla tersebut menyatakan pada hari sebelumnya bahwa kesepakatan akuisisi Twitter 'sementara ditunda menunggu rincian yang mendukung perhitungan bahwa akun spam/palsu memang mewakili kurang dari 5% pengguna.'
Elon Musk kemudian menambahkan bahwa dia 'masih berkomitmen untuk akuisisi.'
Sementara itu, Twitter juga mencoba menavigasi ketidakpastian yang meluas di antara karyawan, banyak dari mereka tidak nyaman dengan rencana Musk untuk perusahaan.
