ARAHKATA - Pemerintah Indonesia akan memperluas layanan kesehatan primer dengan mereaktivasi sekitar 300 ribu Posyandu di seluruh Indonesia.
Pasalnya, fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia saat ini jumlahnya masih sangat terbatas, sehingga belum bisa menjangkau seluruh masyarakat.
Hal itu dikatakan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Baca Juga: PeduliLindungi Akan Simpan Data Imunisasi, Simak Penjelasan Kemenkes
"Sulit bagi pemerintah pusat maupun daerah untuk memberikan layanan kesehatan ke 80 ribu desa, 514 kabupaten/kota di 34 provinsi, kalau kita hanya mengandalkan Puskesmas yang jumlahnya sekitar 10 ribuan, tidak akan cukup untuk menjangkau seluruh masyarakat,'' katanya dikutip Arahkata pada Sabtu, 14 Mei 2022.
Rebranding Posyandu ini, menjadi tantangan tersediri terutama di masa COVID-19.
Sebab, tidak bisa dipungkiri operasional Posyandu sedikit terganggu saat pandemi. Dilaporkan jumlah kunjungan sasaran ke Posyandu menurun seiring dengan tingginya penularan dan penyebaran COVID-19.
Baca Juga: Cakupan Imunisasi Anak Menurun, Kemenkes Galakan dalam BIAN
"Posyandu kita di masa pandemi jauh lebih menurun, data yang kita terima penurunanya sampai 70 persen lebih. Posyandu tidak bisa melakukan aktivitas karena pandemi COVID-19,'' jelas Budi.
Melihat hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya keras untuk meningkatkan jumlah sasaran yang mengunjungi Posyandu, dengan menghadirkan berbagai program-program kesehatan yang menarik, update dan kekinian yang berorientasi pada peningkatan pola hidup bersih dan sehat sebagai investasi kesehatan masa depan.