Teknologi Dapat Menjadi Solusi dalam Pelayanan Kesehatan

- 12 November 2020, 09:38 WIB
Ilustrasi layanan Telemedicine
Ilustrasi layanan Telemedicine /Arahkata.com/-

Teknologi, Arahkata.com – Masa Pandemi covid-19 sudah lebih 10 Bulan melanda tanah air. Segala aktivitas masyarakat tentu dibatasi oleh jarak dan ruang. Namun, dengan adanya kemajuan teknologi, segala kegiatan dapat disiasati dengan istilah new era, begitupun dalam layanan kesehatan. Tingginya kasus per kasus kesehatan, harus ditangani meskipun ada batas yang diemban. Salah satunya dengan melakukan telemedicine.

Jika kita membuka situs-situs layanan kesehatan di internet, layanan telemedicine sudah cukup menjamur, terutama di masa pandemic. Telemedicine sendiri memiliki pengertian pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Aplikasi telemedicine saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference.

Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) Putu Moda Arsana menyampaikan, pandemi COVID-19 menjadi tantangan terkait pelaksanaan praktik kedokteran. Salah satunya, pemanfaatan telemedicine secara daring antara dokter dan pasien.

"Telemedicine secara daring masih boleh dilakukan antara faskes dengan faskes. Kalau telemedicine antara dokter dan pasien itu boleh dilakukan sepanjang menyangkut teleconference," kata Moda saat konferensi pers Rapat Koordinasi KKI di Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/11/2020).

Namun, bolehnya dilakukan telemedicine, dirinya menggaris bawahi ada batasan-batasan dalam pemberian pelayanan melalui telemedicine.

"Kemudian konsultasi daring, misalnya, tentang obat. Itu sudah ada aturan KKI-nya. Tapi telemedicine ini tidak menyangkut dengan diagnosis," ungkapnya.

Memperluas Akses

Tak dapat dipungkiri pelayanan telemedicine memperluas jaringan para tenaga medis (dokter) untuk memberikan manfaat bagi masyarakat yang ingin mendapatkan konsultasi akan penyakit yang sedang diderita. Untuk itu moda tersebut perlu dilakukan pengembangan, melihat potensi pengawasan kesehatan tidak cukup hanya lewat pembicaraan konsultasi saja, terlebih di daerah-daerah terpencil.

"Kedepan tentu saja (telemedicine) rasanya perlu dikembangkan. Untuk itu, kami akan mengeluarkan, menjajaki berbicara serta melakukan kajian dengan teman-teman lain. Sehingga dengan telemedicine ini ada beberapa keuntungan. Mungkin nantinya penyebaran dokter yanag selama ini menjadi kendala, yang mana dokter spesialis dan subspesialis tidak sampai ke daerah terpencil, dengan sistem telemedicine akan bisa ditangani," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x