Nadiem Beberkan Penyebab Buka Kembali Belajar Tatap Muka Mulai 2021

21 November 2020, 11:21 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim /Youtube/MENDIKBUD RI

ARAHKATA - Mulai Januari 2021, seluruh sekolah dari Sabang sampai Merauke diperbolehkan untuk kembali melangsungkan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka.

Keputusan ini dibuat setelah Pemerintah mengevaluasi Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (SKB 4 Menteri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021.

Baca Juga: Kemendikbud Diminta Temukan Format Terbaik Pendidikan di Masa Pandemi

“Pemberian kewanangan penuh pada pemerintah daerah/kanwil/kantor kemenag dalam penentuan pemberian izin tatap muka. Pemberian izin dapat dilakukan secara serentak atau bertahap per wilayah, kecamatan dan/atau desa/kelurahan,” terangnya dalam konferensi pers terkait Pengumuman Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap TA 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19, Jumat 20 November 2020.

Seperti diketahui, pada SKB 4 menteri yang lalu, dibukanya sekolah mengacu pada peta zona risiko penyebaran Covid-19 di setiap daerah. Namun, pada evaluasi kali ini, pemerintah daerah setempat, komite sekolah, dan kepala sekolah adalah tiga elemen yang menentukan.

Baca Juga: Hasil Survey FSGI, Siswa Jenuh Jalani PJJ

Menurutnya penyebab kenapa pemerintah memperbolehkan sekolah kembali dibuka. Pertama, pertimbangan dampak negatif yang berpotensi dirasakan para peserta didik.

“Risiko pertama adalah putus sekolah, di mana banyak anak-anak yang didorong untuk bekerja dan ini berhubungan dengan situasi ekonomi,” ujarnya sebagaimana diberitakan prfmnews.id.

Baca Juga: Mendikbud Izinkan Sekolah Tatap Muka Januari 2021

Selain itu, dampak psikososial dan stres pun yang menjadi perhatian pemerintah. Nadiem menjelaskan, dengan minimnya interaksi dengan orang lain, anak berpotensi mudah stres.

“Psikososial dan dampak stres ke anak-anak kita. Minimnya interaksi dengan guru dengan teman dengan lingkungan di luarnya yang menyebabkan tingkat stres dalam rumah tangga meningkat secara drastis,” kata dia.***

 

 

 

 

 

Editor: Mohammad Irawan

Tags

Terkini

Terpopuler