Gerakan Literasi Sekolah, Menciptakan Generasi Cerdas

- 22 Februari 2021, 11:51 WIB
Ilustrasi Sekolah Dasar
Ilustrasi Sekolah Dasar /Pixabay.com/Aditio Tantra Danang Wisnu Wardhana

ARAHKATA - Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa, yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis, sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat.

Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca.

Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.

Baca Juga: Disdik Provinsi Banten Kebut Pembangunan 13 Sekolah di Lebak

Memang untuk anak usia dini (AUD), baru diajarkan mengenal huruf dan kata. Tapi dari situlah AUD mengerti arti kalimat yang didengar maupun yang diucapkan.

Tak jarang pula AUD belajar dari cerita yang dibacakan orang tuanya, seperti dongeng menjelang tidur, ataupun ketika sedang bermain.

Semua itu tujuannya untuk menambah perbendaharaan kosa kata, juga melatih daya pikir dan belajar untuk mengerti isi cerita.

Sedangkan di usia sekolah dasar, sudah mulai belajar untuk memahami lebih dalam tentang menceritakan kembali apa yang dibaca maupun didengarkan.

Baca Juga: DKI Jakarta Belum Putuskan Sekolah Tatap Muka, Sampai Kapan ?

Belajar menuliskan dengan bahasa sendiri apa yang didengar, dilihat maupun dirasakan juga dapat diterapkan pada usia ini.

Namun sayangnya minat baca di Indonesia masuk dalam kategori yang mengkhawatirkan. Sehingga pemerintah harus mencari cara yang kreatif untuk menaikkan tingkat literasi di tanah air.

Lewat Gerakan Literasi Sekolah, anak diharapkan memiliki pola pikir yang cerdas dalam menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, dan auditori.

Gerakan ini lahir pada 2016 lalu oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, dan kini telah disosialisasikan ke semua Dinas Pendidikan tingkat Provinsi hingga Kota/Kabupaten.

Di era digital sekarang ini, literasi menjadi sangat penting untuk menyaring informasi yang fakta ataupun hoaks. Masa pandemi yang belum dapat diketahui kapan berakhir, mengharuskan anak untuk belajar secara online.

Arahkata.com mengutip dari kemdikbud.go.id bahwa terkait hal ini peserta didik diharuskan untuk 'melek teknologi'. Untuk itu perlu pengenalan tentang literasi media dan teknologi.

Baca Juga: Perhimpunan Guru Temukan Kluster Sekolah di 12 Daerah, Imbau Jangan Berwisata Saat Liburan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengatakan, peserta didik vokasi saat ini harus menguasai literasi digital.

Tujuannya adalah agar anak dapat memahami dan memilah informasi secara bertanggung jawab, serta menggunakan media tersebut dengan penguasaan teknologi secara baik.

Mendikbud, mengatakan bahwa program ini akan mempercepat transformasi pendidikan di daerah.

Menurutnya sangat penting adanya tempat untuk saling berkonsultasi merujuk pada kearifan lokal masing-masing daerah sehingga sekolah lebih terinspirasi dalam melakukan perubahan.

“Sekolah penggerak bisa mementor sekolah di sekitarnya dan Sekolah Penggerak akan diberikan sumber daya pendukung. Antar daerah akan saling belajar, karena semangat program ini bukan kompetisi melainkan kolaborasi,” terang Mendikbud.***

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah