Warga Sumenep Keluhkan Dampak Sekolah Daring

- 22 Juni 2021, 20:09 WIB
Ilustrasi sekolah daring.
Ilustrasi sekolah daring. /Dok.Sekolah Murid Merdeka/

ARAHKATA - Warga Desa Gapura Tengah, Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep mengeluhkan dampak sekolah daring. Kebutuhan masyarakat akhirnya membengkak karena harus membeli paket kuota internet.

Salah warga yang mengeluhkan adalah Darwis.
Darwis menyampaikan dampak sekolah daring akibat pandemi covid-19.

Dimana saat ini kebutuhan masyarakat bertambah karena harus membeli paket kuota internet agar anaknya dapat sekolah secara virtual. Namun, kenyataannya anak akhirnya lebih banyak bermain game.

Baca Juga: Waspada! Varian Delta Telah Masuk di Jawa Barat

Darwin menyayangkan langkah pemerintah yang membatasi anak yang ingin belajar tatap muka dengan alasan mencegah penularan covid-19.

Darwis lantas membandingkan kerumunan orang di pasar yang sengaja dibiarkan oleh pemerintah.

"Sangat disayangkan kalau pendidikan di batasi, tapi di pasar dibiarkan tidak dibatasi," kata Darwis ketika menyampaikan aspirasi kepada Anggota DPRD Jatim dapil XIV (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep), Zainal Abidin saat reses di Desa Gapura Tengah, Rabu 3 Maret 2021.

Baca Juga: Obat Ivermectin Sudah Dapat Izin dari BPOM, Simak Faktanya!

Hal berbeda aspirasi yang disampaikan warga lainnya, Saiful Rahman. Sejak adanya pandemi Covid-19, Saiful menilai perekonomian anjlok tidak hanya terjadi di Desa Gapura saja. Tetapi sudah meluas hingga mancanegara.

Meski adanya pandemi, Saiful menilai sebagai pemuda harus siap menghadapi dampak pandemi. Apalagi menjelang kedewasaan.

Halaman:

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x