Warga Sumenep Keluhkan Dampak Sekolah Daring

- 22 Juni 2021, 20:09 WIB
Ilustrasi sekolah daring.
Ilustrasi sekolah daring. /Dok.Sekolah Murid Merdeka/

Sementara untuk sekolah daring. Mantan Kepala Bappeda Jatim itu menyebut bahwa mulai April 2021, Pemerintah mengijinkan anak-anak untuk sekolah tatap muka.

Namun, kalau orang tua keberatan sekolah tatap muka karena khawatir tertular virus Corona, maka diperbolehkan tidak masuk.

"Maka ini harus ada peraturan juklas juknis dari Pemprov Jatim. Seperti kalau sekolah tatap muka, aturannya seperti apa," paparnya.

Baca Juga: Innalillahi! Vokalis Steven & Coconut Treez Meninggal Dunia

Soal kegiatan pemuda, Zainal mengapresiasi usaha anak muda agar mempunyai kegiatan ekonomi produktif untuk menguatkan diri sendiri dan kelompoknya.

"Di Sumenep kita pernah melatih program tata rias. Kalau ingin ada pelatihan usulkan nanti diajukan. Ada pelatihan seperti paket otomotif. Ada 16 paket pelatihan," tambahnya.

Aspirasi lainnya adalah soal kelangkaan pupuk. Dimana saat ini harga pupuk subsidi masih mahal, dan jumlahnya terbatas.

Baca Juga: Jatim Klaim jadi Pilot Project Pembelajaran Tatap Muka

Tak hanya itu saja, masyarakat juga mengeluhkan terbatasnya alat pertanian terutama untuk produksi. Padahal alat ini penting agar dapat menekan biaya produksi seperti traktor.

"Pokoknya alat pertanian. Ini penting, nanti saya laporkan (ke Pemprov Jatim)," tegasnya.

Halaman:

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah