Belajar Pengabdian kepada Masyarakat dengan ‘Sereh’

- 19 Desember 2021, 21:29 WIB
Pelatihan pemanfaatan limbah sereh menjadi obat kumur dan hand sanitizer, melalui program PkM FKG di Yaysan Adz Dzikra Kalimalang, 19 Desember 2021. Tampak Drg. Sri Lestari, M. Kes saat memberikan pelatihan kepada para peserta laki-laki.
Pelatihan pemanfaatan limbah sereh menjadi obat kumur dan hand sanitizer, melalui program PkM FKG di Yaysan Adz Dzikra Kalimalang, 19 Desember 2021. Tampak Drg. Sri Lestari, M. Kes saat memberikan pelatihan kepada para peserta laki-laki. /Foto Arahkata/Arahkata

ARAHKATA - Mengusung program penelitian yang diimplementasikan menjadi pengabdian kepada masyarakat yaitu adanya manfaat dari limbah sereh yang berguna untuk anti bakteri, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti (Usakti) Jakarta, melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) melakukan inovasi, dengan membuat satu komposisi yaitu hand sanitizer dan obat kumur yang berbahan air rebusan sereh.

“Sehingga dapat bermanfaat, dan insya Allah dapat meningkatkan ekonomi dari para komunitas di Adz Dzikra untuk daya jual di masing-masing sektor. FKG Usakti sangat mendukung adanya suatu hal-hal yang berbau ilmiah yang diimplementasikan kepada masyarakat,” ungkap Wakil dekan 1 Usakti Drg. Wiwiek Poedjiastoeti, Sp. BM, Ph.D

Terkait dengan karya ilmiah pemanfaatan sereh ini, Dr. Wiwiek mengungkapkan ilmiah yang saat ini diaplikasikan merupakan sifat mendasar. Yang mana diketahui, produk yang diimplementasikan belumlah dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Baca Juga: Duh! Inggris Dihantam COVID-19 Karena Omicron

“Ke depan kami akan melakukan uji lainnya, untuk meningkatkan daya tahan obat kumur maupun hand sanitizer. Sehingga bisa benar-benar dapat bersaing dengan produk-produk yang ada di masyarakat seperti saat ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana PkM FKG Usakti Dr, Komariah, S.Si.,M.Biomed, mengungkapkan mengapa limbah sereh dipilih, dirinya berpikir dari sereh wangi  yang tadinya hanya sekedar limbah dapat dimanfaatkan. Yang mana seperti diketahui,  serai wangi belum ada pemanfaatan limbahnya. “Jadi belum zero waste, artinya masih ada limbah yang terbangkalai. Jadi kami memanfaatkan itu. Saya melakukan penelitian dan bagus untuk dimanfaatkan sebagai obat kumur dan hand sanitizer,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, bagaimana pemilihan sereh bukan hanya sekedar dipilih semata. Namun, sejak tahun 2018, sereh dipilihnya sebagai bahan penelitiannya. “Alhamdulillah, sudah pernah dapat juara 2 untuk pengobatan sebagai anti cancer, namun melalui mahasiswa dan akan dipatenkan sedang on process untuk yang pertama, dan yang ke dua (sereh-red) baru akan diajukan untuk patennya,” katanya.

Baca Juga: Retno Marsudi Ketemu Perwakilan Taliban, Bahas Pemberdayaan Perempuan

Ketua Pelaksana PkM FKG Usakti Dr, Komariah, S.Si.,M.Biomed, (Kerudung Coklat) saat memberikan pelatihan kepada para peserta yang berasal dari Yayasan Adz Dzikra.
Ketua Pelaksana PkM FKG Usakti Dr, Komariah, S.Si.,M.Biomed, (Kerudung Coklat) saat memberikan pelatihan kepada para peserta yang berasal dari Yayasan Adz Dzikra. Arahkata

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x