Begini Persiapan Kota Bandung Jelang Belajar Tatap Muka

8 April 2021, 16:59 WIB
Suasana Focus Group Discussion (FGD) dengan Stakeholder Pendidikan di Bandung Command Center (BCC)/ARAHKATA/Instagram @halobandung /

ARAHKATA - Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yaitu Kementerian Pendidikan, Agama, Kesehatan dan dalam Negeri yang dikeluarkan bulan Januari Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), ada poin yang perlu diperhatikan dan beberapa persiapan.

Tidak hanya Sumber Daya Manusia (SDM) Pendidikan tapi juga terkait sarana dan prasarana yang mendukung sekolah dalam menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) selama pembelajaran berlangsung.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna dalam acara Focus Grup Discussion (FGD) dengan Stakeholder Penddidikan di Bandung Command Center (BCC).

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Berikut Aturannya!

Selain itu, Ema juga menyebut ada hal yang paling utama perlu diperhatikan, yakni kesiapan sekolah sebagai pelaksana pendidikan.

“Bukan hanya tenaga pengajar saja tapi juga tenaga keamanan, apakah sudah siap? Apakah sarana dan prasarananya sudah siap? Pengaturan di tempat kelas bagaimana? Tempat cuci tangan gimana dan lain sebagianya,” ungkap Ema, Rabu, 7 April 2021.

Kemudian, ada beberapa persiapan di antaranya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pengajar.

“Harus ada persiapan jika akan melaksanakan PTM, tentu yang utama adalah terkait vaksinasi bagi guru yang diharapkan sebelum bulan Juni sudah selesai untuk dosis 1 dan 2," kata Ema.

Dilanjutkan dengan edukasi terkait penerapan prokes selama PTM berlangsung sampai dengan pola pengaturan penyelenggaraannya.

"Kemudian terkait perilaku guru dan murid selama proses belajar dalam menerapkan etika bersin, batuk dan sebagainya harus terus diedukasi. Termasuk kesiapan pola pengaturan penyelenggaraannya apakah dengan sistem sif,” ucap Ema.

Lalu, perlu ada gambaran pola pengaturan dan pengawasan bagi siswa yang menggunakan transportasi umum.

“Pola pengaturan dan pengawasan saat berangkat dan pulang dari dan ke sekolah bagi siswa yang menggunakan transportasi umum juga harus dipersiapkan," tutur Ema.

Termasuk juga edukasi kepada siswa terkait perilaku saat menggunakan transportasi umum.

"Juga perilaku di saat murid itu menggunakan alat transportasi umum,” tambahnya Ema.

Jadi, pelaksanaan FGD ini bertujuan menjaring masukan dari stakeholder pendidikan terkait penyelenggaraan PTM dan untuk mendapatkan kesepakatan sebagai bahan dalam membuat kebijakan.

Ia meminta agar sosialisasi tentang Prokes dan perilaku di masa pandemi Covid-19 terus digencarkan khususnya terkait dengan kesiapan PTM di Kota Bandung.

"Sosialisasi tentang prokes harus terus digencarkan dalam kaitan persiapan PTM,” pintanya.

Setelah memperhatikan poin-poin penting untuk dapat melaksanakan PTM di Kota Bandung, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Hikmat Ginanjar mengatakan perlu adanya kolaborasi dan kerja sama.

“Perlu kesigapan, kesiapan dan kerja sama serta kolaborasi dari semua pihak sehingga pembalajaran bisa tetap berjalan,” katanya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanegara mengungkapkan, keterbukaan dalam penyampaian informasi dan kerja sama sangat dibutuhkan.

“Sangat dibutuhkan keterbukaan dan kerja sama agar tidak menimbulkan kasus baru dan penyebaran selama pembelajaran tatap muka berlangsung,” pungkasnya.

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler