Kenali Budaya Indramayu Lewat Animasi "Cucu Juju"

30 Juli 2021, 15:30 WIB
Tampilan awal video animasi Cucu Juju, Memori Topeng Kenangan /Instagram/@disdikjabar

ARAHKATA - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Indramayu munculkan karya animasi berjudul "Cucu Juju, Memori Topeng Kenangan". 

Animasi tersebut menceritakan kisah persahabatan Juju, Kiki, Kino, dan Ina yang dikemas penuh jenaka, penonton akan disuguhi keragaman budaya Kota Mangga.

Mulai dari kesenian Berokan, tradisi Ngarot, upacara Nadran hingga mengenalkan batik Iwan Etong, batik khas Indramayu.

Baca Juga: Sempat Dicuri Amerika, Tiga Artefak Milik Indonesia Kembali

Semua dirangkum dalam animasi berdurasi 10 menit untuk lebih menarik dikenalkan kepada khalayak masyarakat.

Animasi ini juga menjadi inovasi karya pertama yang mengangkat budaya Indramayu dalam bentuk animasi.

Ketua Kompetensi Keahlian Animasi SMKN 1 Indramayu, Ahmad Hafidz mengatakan, ini menjadi karya pertama yang mengangkat budaya Indramayu dalam bentuk animasi.

Baca Juga: Dapat Hak Asuh Anak, Thalita Latief Unggah Rasa Syukur

Adapun dipilihnya tema budaya sebab masih belum ada animasi yang secara khusus mengangkat budaya daerah Indramayu.

"Dari situ kita punya ide gimana caranya budaya Indramayu kita angkat ke dalam film animasi. Tujuannya mengingatkan kembali bahwa kita punya budaya yang perlu dilestarikan," ujar Hafidz pada Jumat, 30 Juli 2021.

Ia menjelaskan, karya tersebut merupakan proyek khusus yang digagas oleh kompetensi keahlian animasi dengan tim yang berjumlah 15 orang, berisi guru dan siswa terpilih.

Baca Juga: Panen, Kelompok Tani Tegalrejo Bantu Kasus Stunting

"Keterlibatan siswa pun kita seleksi. Kita lihat kemampuan dan sikapnya," ungkapnya.

Dirinya menuturkan, dengan berbagai proses dan revisi, karya animasi ini memakan waktu pembuatan kurang dari 3 bulan. Meski dalam suasana pandemi, namun proses produksi tidak mengalami masalah.

Baca Juga: Video Ciuman Diduga Zara Adhisty Tersebar dengan Niko Al Hakim

Sebab, pengerjaan bisa dilakukan dari rumah selama ada alat dan koneksi internet. Menurutnya, lahirnya karya tersebut tak lepas dari dukungan pihak sekolah.

"Pimpinan sangat setuju dan mendukung dengan memberikan fasilitas dan keleluasaan untuk berkreativitas. Kepala sekolah pun selalu memantau, jadi tahu dinamika pengerjaannya seperti apa," tutupnya.***

Editor: Tia Martiana

Tags

Terkini

Terpopuler