Apresiasi Desa Wisata Betawi, Menparekraf: Ayo Nabung Sampah

4 September 2021, 12:34 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno sedang membuat es selendang mayang di desa wisata Setu Babakan /Instagram/@sandiuno

ARAHKATA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengapresiasi potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang sedang dikembangkan pengelola Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi, Jakarta Selatan, yakni Bank Sampah Pemuda Mandiri.

Dalam sebuah kunjungan kerja, Sandiaga mengunjungi Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi, Jakarta Selatan pada Jumat, 3 September 2021.

Bank Sampah Pemuda Mandiri merupakan konsep pariwisata ke depan yaitu pariwisata berkelanjutan.

Baca Juga: Menag Kecam Penyerangan Rumah Ibadah di Sintang

Program tersebut bertujuan,
mengumpulkan sampah yang masih layak pakai untuk diolah menjadi produk ekonomi kreatif.

“Tadi kita melihat ada Bank Sampah yang sedang dikembangkan, ini merupakan bagian dari pariwisata berkelanjutan dan juga membuka peluang usaha bagi pelaku ekonomi kreatif masyarakat Betawi. Untuk itu, saya imbau kepada seluruh masyarakat untuk menabung sampah dan menyetornya ke Bank Sampah,” ucap Sandiaga.

Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi ini berlokasi di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kota Administratif Jakarta Selatan.

Baca Juga: Pelonggaran Aturan bagi Pengguna TransJakarta Berlaku Hari Ini

Desa seluas 289 hektare ini memiliki dua setu, yaitu Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong yang dimanfaatkan untuk wisata air, seperti sepeda air, olahraga kano, dan memancing.

Suasananya pun asri dan sejuk karena dikelilingi rindangnya pepohonan khas Betawi seperti kecapi, rambutan, sawo, nangka, melinjo dan pisang.

Tak hanya itu desa wisata tersebut juga menjadi tempat pelestarian budaya Betawi, seperti latihan pencak silat, palang pintu, aqiqah, injak tanah, hingga ngarak penganten sunat.

Baca Juga: Kemenkes Terus Upaya Percepat Turunnya Insentif untuk Nakes

Selain adat istiadat, tak ketinggalan ada juga kuliner khas Betawi yang sangat menggugah selera, diantaranya kerak telor, laksa, es selendang mayang, toge goreng dan juga bir pletok.

Selain itu, desa wisata ini memiliki Museum Betawi yang sudah tersertifikasi “Indonesia Care” berbasis Cleanliness, Health, Safety, Environment (CHSE).

Penerapan protokol kesehatan di desa wisata ini pun sudah sangat baik dan ketat, karena tersedianya tempat cuci tangan serta hand sanitizer, sign untuk jaga jarak, dilakukannya disinfektan secara berkala dan area selalu wajib untuk menggunakan masker.

Baca Juga: Menteri PPPA Apresiasi Kabupaten Cianjur Atas Kebijakan Kawin Kontrak

Sandiaga mengungkapkan bahwa Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi sebagai salah satu desa wisata yang paling lengkap, menarik serta menjadi pilihan bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

“Ini adalah satu kawasan yang dapat menggerakkan ekonomi dan membuka peluang kerja seluas luasnya. Tentu harapannya, dampak dari pada desa ini bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung,” ujar Sandiaga.

Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi ini menjadi salah desa wisata yang masuk ke dalam 50 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Baca Juga: Kunjungi Sungai Martapura, Sandiaga Ingin Jadikan 'Waterfront' Indonesia

"Jadi bukan lagi kita yang membangun desa, tapi justru desa wisata yang membangun Indonesia,” imbuh Sandiaga.

ADWI merupakan salah satu usaha yang dilakukan Kemenparekraf untuk mewujudkan desa wisata sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan.***

Editor: Tia Martiana

Tags

Terkini

Terpopuler