Menkes Minta Masyarakat Mau Divaksin AstraZeneca-Pfizer

23 November 2021, 18:25 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin. /tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden

ARAHKATA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat agar mau divaksin COVID-19 dengan menggunakan jenis vaksin AstraZeneca dan Pfizer.

Dalam tiga minggu terakhir laju vaksinasi di Indonesia cenderung menurun. Budi menyebutkan, hal ini terjadi karena beberapa hal.

Ia mengatakan jumlah pasokan Sinovac mulai menurun dan diganti dengan AstraZeneca dan Pfizer.

Baca Juga: Menkes Pastikan Masyarakat Adat Juga Dapat Vaksinasi

"Salah satunya Sinovac sudah mulai menurun (jumlah pasokannya) diganti AstraZeneca dan Pfizer," jelas Budi dalam konferensi pers, Senin 22 November 2021.

"Dua vaksin sama amannya efikasi lebih tinggi. Tapi karena baru, masyarakat masih ragu," tambahnya.

Masyarakat yang belum divaksin, terutama pada lansia untuk mau melakukan vaksinasi, dengan apapun jenis vaksinnya.

Baca Juga: Terjadi Kekerasan Terhadap Tenaga Medis, Menkes Ucapkan Ini

Menurutnya, jangan sampai kenaikan kasus COVID yang terjadi di Eropa juga terjadi di Indonesia.

Budi menambahkan, jika terjadi demam pasca vaksinasi itu merupakan hal biasa. Hal yang sama juga terjadi pada saat kecil diberikan vaksin cacar.

"Memang ada demam, sama seperti vaksin cacar waktu kecil ada demam. Tidak usah khawatir vaksin-vaksin ini terbukti aman. Jangan sampai terjadi di Eropa terjadi di Indonesia," lanjutnya.

Baca Juga: Lewat PeduliLindungi, Menkes Deteksi Orang Status 'Hitam' Masih Berkeliaran

Selain itu, Budi juga mengabarkan per Minggu 21 November sudah ada 225 juta dosis yang diberikan.

Untuk dosis pertama kepada 134,5 juta orang dan 89,3 juta orang mendapatkan vaksinasi lengkap.

Sementara stok vaksin total keseluruhannya yakni 287 juta dosis. Jumlah yang telah didistribusikan sebanyak 273 juta dosis.

Baca Juga: Tinjau Vaksinasi, Jokowi: Jangan Stok Vaksin, Habis Minta Menkes

"Stok vaksin kita ada 287 juta dosis, 273 juta sudah dikirim ke daerah, 50 juta stok vaksin cukup satu bulan," jelas Budi.***

Editor: Tia Martiana

Tags

Terkini

Terpopuler