Tingkat Kesembuhan COVID-19 di Indonesia Capai 90 Persen

9 Maret 2022, 11:43 WIB
Tangkapan layar - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers secara daring, Selasa 8 Maret 2022. /YouTube/Sekretariat Presiden

ARAHKATA - Persentase tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia meningkat hampir 90 persen.

Hal tersebut dikatakan langsung oleh Juru Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito.

"Kabar baiknya adalah persentase kesembuhan pun kembali mengalami peningkatan, setelah sebelumnya sempat turun drastis dari 96 persen menjadi 86 persen di 20 Februari 2022," kata Wiku Selasa, 8 Maret 2022.

Baca Juga: Malaysia Akan Ubah Pandemi COVID-19 Jadi Endemi Mulai April 2022

Peningkatan kesembuhan itu, dibarengi dengan mulai turunya angka keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan COVID-19 nasional selama 10 hari terakhir, dari 38,79 persen menjadi 28,2 persen.

Meski begitu, kesiagaan menuju periode transisi dan adaptasi terus ditingkatkan dengan menambah jumlah tempat tidur.

Per 7 Maret 2022, jumlah tempat tidur isolasi di seluruh Indonesia mencapai lebih dari 94.000 bed.

Baca Juga: Infeksi COVID-19 Berdampak Negatif pada Otak, Ini Penjelasannya

Sedangkan jumlah kasus aktif nasional, pada pekan terakhir pun telah mengalami penurunan sebesar 97.000 kasus. Setelah delapan pekan sebelumnya mengalami kenaikan.

"Tapi jika dilihat angka kasus aktif saat ini masih terbilang tinggi. Per 7 Maret 2022, tercatat jumlah kasus aktif sebanyak 448.273 kasus," jelas Wiku.

Sehingga seluruh upaya penanganan COVID-19, harus terus dilakukan secara konsisten meskipun kasus di nasional sudah menunjukan penurunan.

Baca Juga: Laju Penularan COVID-19 Melambat di Indonesia

Jika dilihat dari data kematian, jelas Wiku, meskipun kenaikan yang terjadi kemarin tidak setajam kasus positif. Namun tetap menjadi prioritas penanganan.

Dalam upaya adaptasi penanganan COVID-19 di Indonesia, tegas dia, kita tidak mentolerir kematian sedikit pun.

Untuk itu, perlu ditekankan bahwa penanganan kasus positif baik tanpa gejala ataupun gejala ringan segera dilakukan pemeriksaan medis untuk mencegah kejadian perburukan klinis, hingga kematian.

Baca Juga: Bantu Penemuan Obat, Ilmuwan Berhasil Identifikasi Perbedaan Gen Baru Pasien COVID-19

"Berkaca dari perkembangan kasus tersebut, maka dalam proses adaptasi dengan pandemi COVID-19 ini, kita masih harus terus berupaya menekan angka kematian," ujarnya.***

Editor: Tia Martiana

Tags

Terkini

Terpopuler