Kritik Pembangunan LRT Palembang, Ridwan Kamil Minta Maaf

25 Oktober 2022, 09:14 WIB
Kritik Pembangunan LRT Palembang, Ridwan Kamil Minta Maaf /Humas Jabar/

ARAHKATA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beberapa hari lalu sempat mengkritik pembangunan moda transportasi LRT Palembang.

Ridwan Kamil mengatakan keputusan pembangunan LRT Palembang didasarkan atas acara besar, yakni Asian Games 2018.

"Ada juga konsep saya kasih tahu kegagalan decision Rp9 triliun membuat namanya LRT Palembang. Decision based-nya, political decision not planning decision. Ini karena ada mau ada Asian Games, harus ada koneksi dari Palembang ke Jakabaring," ungkap Ridwan Kamil dalam acara diskusi Synergy Ngopi dengan Jababeka di President University, Cikarang, Jawa Barat, Jumat 21 Oktober 2022.

Baca Juga: Ridwan Kamil dan Bonge Catwalk Bak Model di Peresmian Situ Rawa Kalong

Usai mengkritik, Ridwan Kamil menyampaikan permohonan maaf melalui akun Instagram pribadinya.

"Permohonan Maaf Kepada Warga Palembang jika poin diskusi Studi Pembangunan di Jababeka terkait studi2 kasus transportasi dianggap kurang berkenan," ujarnya dilihat Arahkata Selasa 25 Oktober 2022.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu kemudian menjelaskan ada kesalahpahaman informasi yang diterima masyarakat terkait pernyataannya itu.

Baca Juga: Jawaban Kocak Ridwan Kamil ke Netizen di Instagram Soal Citayam Fashion Week

Menurutnya, ada pengembang di wilayah Bekasi-Karawang meminta dibangunkan moda MRT. Ia kemudian menyebut moda tersebut sangat mahal.

"Saya menjawab dengan berargumentasi: 1. MRT itu mahal sekali, 1 Trilyun per KM. Tidak ada anggaran pemerintah daerah yang sanggup kecuali DKI mungkin. 2. Kedua populasi harus besar supaya penuh dan balik modal cepat. 3. Harus terkoneksi dengan feeder dan jaringannya harus luas. 4. Jika populasi sedikit nanti ada tantangan seperti LRT Palembang yang kondisi ridershipnya penumpang hariannya belum maksimal (berdasarkan penglihatan saya saat kunjungan terakhir)," katanya.

"5. Diskusi di Jababeka itu sifatnya akademis membahas plus minus pembangunan Indonesia dari zaman dulu sd sekarang. Bukan format tanya jawab dengan media. 6. Mungkin kebiasaan saya sebagai mantan dosen yg selalu berargumen dengan memberi contoh studi kasus. Suka lupa bahwa dalam berstatemen akademik, melekat jabatan saya sbg pemimpin daerah, sehingga ada kritikan urus aja atuh jabar, jangan sok komen pembangunan daerah lain," tambahnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil 'Sentil' Baim Wong Soal Daftarkan Citayam Fashion Week ke HAKI

Kang Emil pun menerima kritikan terhadap dirinya terkait dengan pernyataan tersebut.

"Kritikan itu saya terima dengan lapang dada," tuturnya. Namun jika itu kurang berkenan dan keliru, sekali lagi saya haturkan permohonan maaf. Mungkin saya harus update dan jalan-jalan lagi ke Kota Palembang yang pembangunannya memang keren, pesat dan luar biasa," katanya.

Ridwan Kamil pun menutup unggahan permohonan maaf tersebut dengan berpantun.

Baca Juga: Ridwan Kamil Soroti Kasus Bullying yang Terjadi di Tasikmalaya

"Indahnya kembang di motif baju. Menjual gaun ke pulau Sumatera. Kota Palembang memang maju. Warganya pun bahagia sejahtera, sekali lagi hapunten dan hatur nuhun," tutupnya.***

Editor: Tia Martiana

Tags

Terkini

Terpopuler