Gangguan Ginjal Akut pada Anak Capai 304 Kasus dan 159 Anak Meninggal

1 November 2022, 18:52 WIB
Ilustrasi gagal ginjal akut. /ANTARA/HO Antaranews

ARAHKATA - Jumlah kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak hingga Senin, 31 Oktober 202 ada sebanyak 304 orang dari 27 provinsi.

Dalam rincian, sebanyak 46 anak masih dirawat, 159 anak meninggal, dan 99 kasus anak sembuh.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) M Syahril dalam konferensi pers tentang; “Update Penanganan Gangguan Ginjal Akut (AKI)”, secara daring, dikutip ArahKata.com, Selasa, 1 Oktober 2022.

Baca Juga: BPOM: Bahan Baku Obat Sirup Mengandung Cemaran Etilen Glikol Dipasok dari Thailand

Syahril menuturkan berdasarkan jenis kelamin, gangguan ginjal akut pada anak ini 59% menyerang pada anak perempuan, dan 41% anak laki-laki.

“Jadi pasien anak yang laki-laki dan perempuan hampir sama iya,” ujar Syahril.

Selanjutnya, berdasarkan kelompok umur, kasus gangguan ginjal akut ini menyerang paling banyak usia 1-5 tahun dengan 173 anak.

Baca Juga: Filep Karma Aktivis Kemerdekaan Papua Ditemukan Meninggal di Pantai Base G

Kemudian, 46 anak kurang dari usia setahun. Sementara kelompok usia 6-10 tahun, ada 43 anak dan usia 11-18 tahun, ada 42 kasus.

Adapun kasus kematian sebanyak 159 anak ini terbanyak pada kelompok umur 1-5 tahun sebanyak 106 anak, sedangkan di bawah usia satu tahun sebanyak 21 kasus.

Kemudian, usia 6-10 tahun ada 23 anak dan usia 11-18 tahun ada 9 kasus.

Baca Juga: Badai PHK Melanda, Disnakertrans Minta Perusahaan Berikan Pilihan Lain

Dalam konferensi pers di Serang, Banten, Senin, 31 Oktober 2022, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito menyebut harga zat pelarut obat industrial grade atau kelas industri dijual lebih murah di pasaran sebab tidak melalui purifikasi tingkat tinggi.

"Karena memang akan ada perbedaan harga yang mencolok sekali, antara yang pharmaceutical grade dengan yang industrial grade," kata Penny K Lukito.

Menurut Penny, sistem jaminan keamanan dan mutu obat memiliki ruang lingkup yang sangat luas mulai dari pemenuhan bahan baku, sampai penggunaan konsumsi di fasilitas pelayanan kesehatan.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler