Aremania Tuntut Keadilan soal Tragedi Kanjuruhan, Kota Malang Lumpuh

27 November 2022, 20:57 WIB
Sejumlah suporter Arema FC (Aremania) membawa spanduk saat berunjuk rasa memblokir jalan selama dua jam di jalan Danau Toba, Malang, Jawa Timur, Minggu, 20 November 2022. /Antara/Ari Bowo Sucipto/

ARAHKATA - Aremania kembali menggelar aksi demonstrasi besar-besaran menuntut keadilan terkait tragedi Kanjuruhan. Aksi itu digelar dengan menutup 30 titik jalan protokol maupun jalan antarprovinsi dan exit Tol Singosari Malang, Jawa Timur.

Aksi Aremania ini menyebabkan arus lalu lintas di Malang Raya, termasuk Kabupaten dan Kota Malang serta Kota Batu lumpuh total.

Aksi ini merupakan gerakan perlawanan Aremania kepada aparat kepolisian dan pemerintah yang dinilai belum memenuhi rasa keadilan terhadap 135 korban meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka hingga cacat permanen akibat terkena tembakan gas air mata anggota kepolisian usai pertandingan Arema dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.

 Baca Juga: Viral Rambut Putih Jadi Sorotan, Ganjar Pranowo Gercep Cat Hitam Rambut

Mereka menganggap pengusutan tragedi Kanjuruhan yang dilakukan oleh Mabes Polri maupun Polda Jatim belum memuaskan. Bahkan, pengusutannya pun dianggap mengalami kebuntuan.

Perwakilan Aremania yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan Aremania sengaja melakukan aksi menutup jalan untuk menunjukkan kepada masyarakat dan pengguna jalan bahwa telah terjadi ketidakadilan di Malang Raya.

"Dari awal tujuan aksi ini untuk melawan ketidakadilan," katanya di exit Tol Singosari, Karanglo, Kabupaten Malang, dikutip ArahKata.com pada Minggu, 27 November 2022.

 Baca Juga: Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Pranowo Teratas, Prabowo dan Anies Bersaing

Aksi ini juga diikuti sejumlah korban dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Mereka membawa spanduk dan poster tuntutan serta membacakan tahlil dan doa bagi para korban. Bahkan, mereka juga menutup jalan dengan duduk -duduk di tengah jalan.

Dihadapan massa aksi, salah seorang ayah korban tragedi Kanjuruhan menuntut keadilan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait tragedi yang menewaskan anaknya.

"Saya meminta kepada Bapak Kapolri, Kapolda, Kapolsek, untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan," tegasnya.

 Baca Juga: Indra Prasta Simpati Gempa Cianjur, Lelang Gitar Kesayangan

Aksi massa ini dilakukan di jalur antarprovinsi dan exit Tol Singosari yang merupakan jalur strategis menuiu Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Blitar. Aksi Aremania ini menyebabkan arus lalu lintas di Kabupaten dan Kota Malang lumpuh total karena menyebabkan kemacetan panjang hingga belasan kioometer.

Aksi Aremania ini sempat diwarnai keriuhan saat petugas Satlantas Polres Malang dan petugas TNI AD meminta izin kepada pemimpin aksi agar memberikan jalan khusus untuk truk dan rombongan bus TNI AD.

Bahkan, dalam aksinya mereka mengancam akan terus menutup jalan jika tidak ada pernyataan dari Kapolri.

Baca Juga: Gerak Cepat, WMP Bersama Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Kemanusiaan Dampak Gempa Cianjur

"Jalan akan kami buka jika ada pernyataan resmi dari Kapolri sekarang juga," tegasnya.

Selain di exit Tol Singosari, gerakan Aremania turun ke jalan ini juga dilakukan di sepanjang Jalan Ijen, bundaran Jalan Bengawan Solo, dan Terminal Gadang Kota Malang. Bahkan, di Kabupaten Malang aksi juga dilakukan di Kepanjen, akses jalan provinsi menuju Blitar dan Tulungagung.

Diberitakan, tragedi Kanjuruhan menyebabkan 135 orang meninggal dunia dan ratusan suporter mengalami luka-luka hingga menyebabkan sejumlah orang mengalami cacat permanen. Tragedi ini dipicu tembakan gas air mata oleh anggota kepolisian usai pertandingan Arema dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Sabtu, 1 Oktober 2022.

Baca Juga: Menjadi Cakap Digital Pelajari Tips Pamasaran di Dunia Digital

Aksi Aremania akan terus berlanjut setiap pekan sampai para korban mendapat keadilan dari pihak- pihak yang bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.***

 

 

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler