Dua Bocah Ingusan Bacok Anggota Geng Allstar Hingga Tewas

- 2 Desember 2020, 21:05 WIB
Polrestabes Surabaya
Polrestabes Surabaya /Arahkata

ARAHKATA - Polrestabes Surabaya mengamankan lima pelaku penganiayaan hingga tewas saat tawuran di Margesari Surabaya. Namun dua pelaku diantaranya merupakan bocah ingusan alias masih dibawah umur sehingga tidak dilakukan penahanan.

Lima pelaku diantaranya AYH alias Salong berusia 20 tahun warga Bogem, RDC alias Adon berusia 18 tahun warga Kaliasin, dan BLRA usia 18 tahun Warga Kalijudan Surabaya. Sementara pelaku yang dibawah umur adalah berinisial R dan I.

Wakil Kepala Polrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo mengatakan, tawuran antara geng Allstar dengan Jawara dan Team Gukgukguk (TGGG) bermula adanya konflik hingga terjadi ajakan duel di media sosial pada Jumat 27 November 2020 malam.

Dalam instagram geng Jawara menginformasikan ditantang tawuran oleh geng Allstar. Akhirnya anggota geng Jawara berkumpul di basecamnya, Jalan Margesari Surabaya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Himbau Wisatawan Tidak Ke Bandung Pekan Ini, Bodebek Bebas Zona Merah

"Ada dua kelompok yang sebelumnya ada konflik, kemudian saling menantang di medsos," kata Hartoyo, di Mapolrestabes Surabaya, Selasa 2 November 2020.

Mendengar adanya tantangan tawuran, Salong yang merupakan anggota geng TGGG mengajak untuk berkumpul di Kalijudan melalui grup whatsappnya. Kelima pelaku akhirnya menggiring geng Jawara dan TGGG untuk mendatangi lokasi geng Allstar di jalan Bogen. Mengingat geng Allstar tidak berada di jalan Bogen, akhirnya keduanya mendatangi lapangan Margesari.

Aksi tawuran tersebut dimulai dari geng Allstar dengan menyembunyikan klakson sepeda motornya. Geng Allstar langsung menyerbu Jawara. Melihat Jawara diserbu, Geng TGGG tidak tinggal diam untuk membantunya hingga membuat Allstar harus mundur.

Pelarian geng Allstar membuat jatuh dari kendaraan yang mengakibatkan dikeroyok oleh kelima pelaku menggunakan celurit dan kayu. Dalam pengeroyokan tersebut mengakibatkan anggota geng Allstar meninggal dunia.

"Kemudian terjadi tawuran di depan PGS. Kemudian dari kelompok itu terluka dan meninggal dunia," tuturnya.

Baca Juga: Liga Champions : Shakhtar Buat Madrid Pulang dengan Tangan Hampa

Hartoyo mengaku pasca kejadian tawuran tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan. Dalam kurun waktu tiga hari polisi mengamankan 15 orang. Namun dari penyidikan hanya lima orang yang terbukti melakukan provokasi dan pengeroyokan yang mengakibatkan nyawa orang lain melayang.

"Yang bisa dibuktikan melakukan tindak pidana hanya 5 orang. Yang sepuluh kita pulangkan karena tidak terlibat pengeroyokan," tuturnya.

Hartoyo menyebut ada pelaku lain yang ikut terlibat pengeroyokan saat tawuran.
Satreskrim Polrestabes Surabaya juga akan menelusuri provokator dari kedua belah pihak. Untuk itu, polisi meminta agar masyarakat yang terlibat tawuran antar geng menyerahkan diri.

"Kita sudah mengantongi profil pelaku di medsos.kita tinggal nangkap. Maka lebih baik menyerahkan diri karena kita tetap akan melakukan pengejaran," tegasnya.

Baca Juga: Kunker ke NTT, Kepala BNPB Doni Monardo Tinjau Pengungsi Erupsi Gunungapi Ili Lewotolok di Lembata

Hartoyo tak memungkiri bahwa di Surabaya ada kelompok pemuda. Polisi sudah melakukan pencegahan dengan mendatangi titik-titik mangkal. Seperti di Jalan Kalijudan, Bogen, Magersari, Kya-kya Kembang Jepun.

"Cuma mereka sering mengelabui petugas seperti kejadian kemarin lusa jam 05.00. padahal mulai malam diantisipasi sehingga mereka menunggu petugas lengah," ungkapnya.

Hartoyo mengingatkan pencegahan tawuran bukan hanya tugas Polri saja. Tetapi tanggung jawab semua masyarakat. Polisi menghimbau orang tua mau menjaga putranya agar hal tersebut tidak terjadi lagi. Apalagi sampai terjadi korban jiwa.

Baca Juga: Politisi PKS Minta Pemerintah Batasi Ekspor Nikel Mentah

"Tolong dijaga. Kalau putranya sampai malam hari belum pulang rumah, dicari putranya," pintanya.

Sementara barang bukti yang disita polisi adalah dua handphone, dua celurit, dua senjata tajam model gergaji, satu samurai, empat potong kayu, satu bom molotov, dua keris, dan dua batu. Sementara sepeda motor yang disita 14 unit.

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah