UYM Kenang Ini Saat Syekh Ali Jaber Dimakamkan di Ponpes Daqu

- 14 Januari 2021, 19:47 WIB
Jenazah Syekh Ali Jaber saat tiba di Ponpes Daqu, Cipondoh, Tangerang.
Jenazah Syekh Ali Jaber saat tiba di Ponpes Daqu, Cipondoh, Tangerang. /

ARAHKATA - Sempat berwasiat ingin dimakamkan di Lombok, ulama Syekh Ali Jaber yang meninggal Kamis (14/1) ini akhirnya dimakamkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Quran (Daqu) Cipondoh, Kota Tangerang.

Lalu apa alasan kenapa Syekh Ali Jaber akhirnya dimakamkan di pemakaman keluarga Ustadz Yusuf Mansur ini?

Ternyata, Ponpes Daarul Quran Cipondoh adalah rumah kedua bagi ulama asal Arab Saudi ini. Pada 2008, Syekh Ali Jaber pernah tinggal di sana dan ikut andil dalam membangun Ponpes Daarul Quran

"2008 pernah tinggal di sini. Saya belajar ngaji dan setoran surat ke beliau juga bahu membahu membangun Daarul Quran," ujar Pimpinan Ponpes Darul Quran, Ustadz Yusuf Mansur (UYM), Kamis (14/1).

Dimakamkannya Syekh Ali Jaber di pemakaman keluarganya ini juga merupakan berkah bagi UYM. Pemilihan tempat pemakaman ini juga sudah sesuai dan atas pembicaraan dari pihak keluarga.

"Kenapa dimakamkan di sini, menurut keluarga di sini penghafal Al Quran ada 2.000 an, jadi sehari-hari beliau bersama pengafal Quran, dan ini berkah banget," jelas UYM.

Lanjut UYM, awal mula dakwah Syekh Ali Jaber hingga bisa menyebar luas ke seluruh pelosok wilayah Indonesia juga berawal dari Ponpes Daarul Quran Cipondoh.

Sebelumnya, adik almarhum Syekh Ali Jaber, Muhammad Jabeer memastikan bahwa almarhum kakaknya tak pernah berwasiat dan meminta untuk dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ia mengatakan, pernyataan Syekh Ali Jaber yang ingin dimakamkan di Lombok diucapkannya saat mengisi ceramah di sana. Menurut dia, pernyataan tersebut hanya cita-cita saja.

Dalam pemakaman Syekh Ali Jaber yang digelar sore ini, suara tahlil bergema saat proses pemakaman di Pondok Pesantren Darul Quran, Cipondoh Tangerang, Kamis (14/1).

"Lailahaillallah, lailahaillallah, lailahaillalllah," suara tahlil menggema di sekitar makam.

Deretan bangku berwarna putih terisi oleh para pelayat. Sebagian pelayat lain yang hadir berdiri melihat prosesi pemakaman.

UYM sendiri tak kuasa menahan air matanya saat membacakan doa saat pemakaman. Ia tak kuasa menahan tangis saat jenazah Syekh Ali Jaber dimakamkan.

"Makam orang tua saya nempel dengan Ahlul Quran, Al Fatihah," tutur UYM.

Petugas pemakaman menutup liang lahat Syekh Ali Jaber sekitar pukul 17.00 WIB. Tampak empat sampai lima petugas bergantian menutup makam.

Sementara gema tahlil terus menggema mengiringi prosesi penutupan liang. Sejumlah pelayat yang lain juga berdoa di sekitar makam.

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x