Yuk Kenali Mengapa Air Laut di Manado Melimpah ke Darat!

- 19 Januari 2021, 09:46 WIB
Ilustrasi Strom Surge/pixabay
Ilustrasi Strom Surge/pixabay /

ARAHKATA – Masyarakat sempat dihebohkan dengan informasi tentang kejadian tsunami di wilayah Manado. Dari informasi yang beredar, air laut di wilayah Manado sempat mencapai daratan, atau melimpah hingga menyebabkan banjir. Mengklarifikasi hal tersebut, pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan kejadian sebagai hal yang alami dan tidak perlu ditakuti warga sebagai tsunami.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono meminta agar masyarakat tidak perlu panik dengan kejadian di Manado tersebut.

"Masyarakat tidak perlu mengungsi. Karena itu bukan tsunami. Kejadian naiknya air laut di Manado itu karena dampak fase pasang air laut harian terjadi bersamaan dengan fenomena gelombang tinggi yang disertai angin kencang. Sehingga air laut naik ke darat," kata Daryono saat dihubungi, Senin 18 Januari 2021.

Berdasarkan data BMKG, kecepatan angin tercatat maksimum 25 Knot berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di Laut Sulawesi, Perairan utara Sulawesi Utara, Perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud dan Laut Maluku bagian utara dengan ketinggian gelombang mencapai 2,5 - 4,0 meter.

Baca Juga: Sejauh Mana Pentingnya Perikanan Budidaya?

Pasang air laut di wilayah Manado juga menunjukan peningkatan pasang maksimum harian setinggi 170 - 190 cm dari rata-rata tinggi muka air laut (Mean Sea Level/MSL) pada pukul 20.00 - 21.00 WITA.

Berdasarkan analisis gelombang diketahui bahwa arah gelombang tegak lurus dengan garis pantai sehingga dapat memicu naiknya air ke wilayah pesisir.

"Diprakirakan potensi air masuk ke daratan ini masih bisa terjadi hingga dua hari ke depan. Masyarakat waspada dan tetap ikuti pemberitahuan dari pihak berwenang," tuturnya.

Termasuk Storm Surge

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x