Soal Isu BPA, BPOM : Kok Terus Digoreng-goreng?

- 24 Januari 2021, 12:18 WIB
Ilustrasi BPOM
Ilustrasi BPOM /Arahkata/

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pun sudah memasukkan berita-berita yang menyatakan BPA berbahaya untuk kesehatan ke dalam kategori berita tidak benar alias hoax. Hal itu dilakukan karena telah mendapat penjelasan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menegaskan bahwa kemasan produk berbahan BPA yang berdar di pasaran aman untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Simak Guys, Ini Berbagai Manfaat Daun Kemangi

“Kita merujuk kepada pernyataan BPOM sebagai lembaga yang berwenang yang telah menyampaikan bahwa kemasan yang mengandung BPA untuk produk makanan dan minuman telah melalui uji laboratorium dan aman untuk digunakan,” ujar Plt Kepala Biro Humas Setjen Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu.

Sebelumnya, isu BPA ini juga digoreng dengan memelintir pendapat beberapa dokter dan pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Namun, setelah dikonfirmasi kepada mereka, para dokter dan YLKI membantah pernah menyampaikan BPA dalam kemasan minuman berbahaya.

Direktur Klinik Dian Perdana Medika, Jawa Tengah, dr. Dian Kristiani misalnya. Pernyataannya soal BPA pernah dipelintir hingga membuat keresahan di masyarakat. Dia membantahnya dengan mengatakan, “Saya tidak pernah menyampaikan bahwa mikropartikel plastik BPA itu yang ada di dalam galon guna ulang,” ujarnya Selasa (29/12), saat dimintakan klarifikasinya soal pernyataannya di media yang pelintir seolah-olah dia mengatakan bahwa galon guna ulang itu berbahaya untuk kesehatan karena mengandung BPA.

Baca Juga: Amankan Pelantikan Joe Biden, 2000 Pasukan Garda Nasional Amerika Positif Covid

Hal serupa juga dialami dua dokter dari Rumah Sakit Mayapada, yaitu dr. Daulika Yusna, SpA selaku Dokter Spesialis Anak Neonatologist dan dr. Darrell Fernando, SpOG selaku Dokter Spesialis Kandungan saat menjadi narasumbner dalam sevuah webinar. Saat itu diberitakan seolah-olah kedua dokter itu menyatakan bahwa kadar BPA yang ada dalam kemasan galon guna ulang berbahaya untuk kesehata. Setelah dikonfirmasi mengenai pernyataannya, melalui bagian media & komunikasi Rumah Sakit Mayapada, Dewi, yang sekaligus menjadi jurubicara para dokter, juga membantahnya.

“Semua yang ditulis di PPT (bahan materi webinar) dan perkataan yang keluar dari dokter kami sudah sesuai kaidah dan tidak pernah menyinggung soal galon guna ulang. Saya juga hadir dalam webinar itu untuk mendampingi dua dokter Mayapada yang menjadi pembicara saat itu. Jadi saya juga dengar talkshow-nya,” pungkasnya.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah