Soal Isu BPA, BPOM : Kok Terus Digoreng-goreng?

- 24 Januari 2021, 12:18 WIB
Ilustrasi BPOM
Ilustrasi BPOM /Arahkata/

ARAHKATA - Gorengan tentang isu bisphenol A (BPA) tak pernah berhenti. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengendus ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menggoreng isu, dengan mengatakan bahwa BPA yang ada dalam kemasan makanan dan minuman berbahaya bagi kesehatan.

BPOM kembali menegaskan bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan hingga saat ini, kadar BPA dalam kemasan itu jauh dan sangat jauh di bawah batas maksimal yang diijinkan.

“Koq terus digoreng-goreng ya? Tidak habis pikir saya,” ucap Direktur Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru BPOM, Ema Setyawati, saat dimintai pendapatnya soal adanya pemberitaan yang disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Jurnalis Peduli Kesehatan dan Lingkungan (AJPKL) Roso Daras yang masih menyatakan BPA dalam salah satu kemasan minuman itu berbahaya bagi kesehatan bayi dan ibu hamil.

Ema menyampaikan agar masyarakat perlu membaca apa yang sudah disampaikan BPOM melalui akun Instagram (IG) resmi BPOM RI di bpom_ri mengenai kemasan galon AMDK.

“Sudah ada penjelasan kami, bahkan di IG BPOM juga sudah ada, bahwa sampai saat ini, berdasarkan hasil pengawasan kami, kadar BPA jauh...sangat jauh dari batas maksimal,” ucapnya.

Baca Juga: Saudi Siap Akhiri Invasi ke Yaman? Sambutan Menlu Arab Kontradiktif

Pada IG BPOM RI dalam tulisan berjudul “Mengenal Kemasan Galon AMDK”, dijelaskan bahwa kemasan galon AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) di peredaran terbuat dari polimer berupa plastik polikarbonat (PC) atau polietilen tereftalat (PET). Polimer ini bersifat inert atau stabil.

Untuk memastikan keamanan dari kemasan pangan yang beredar, Badan POM menerbitkan Peraturan Kepala Badan POM No.20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan. Hasil pengawasan Badan POM terhadap kemasan galon AMDK menunjukan migrasi BPA di bawah 0,01 bpj (batas aman 0,6 bpj).

“Beberapa penelitian internasional menunjukkan bahwa penggunaan berulang galon AMDK polikarbonat tidak meningkatkan migrasi BPA, sehingga tetap aman digunakan,” tulis BPOM dalam IG-nya.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x