Nganjuk Longsor, Relokasi 55 KK Harus Jadi Prioritas

- 17 Februari 2021, 14:14 WIB
Evakuasi korban longsor di dusun Selopuro, desa Ngetos, kecamatan Ngetos, kabupaten Nganjuk.
Evakuasi korban longsor di dusun Selopuro, desa Ngetos, kecamatan Ngetos, kabupaten Nganjuk. /

ARAHKATA - Bencana tanah longsor di dusun Selopuro, desa Ngetos, kecamatan Ngetos, kabupaten Nganjuk, Minggu (14/2) menyisakan sebuah skala prioritas yang harus segera dilakukan, yakni relokasi tempat tinggal 55 Kepala Keluarga (KK) korban.

Terkait hal ini, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menghimbau langkah cepat dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Nganjuk harus segera dilakukan dalam upaya relokasi tempat tinggal korban ini.

“Saya akan komunikasi dengan Forkopimda. Karena seperti kejadian kemarin di Kebumen dan Halmahera Utara, rumahnya tidak bisa lagi ditempati. Kalau ada yang menempati, takutnya (kami khawatir nanti) terjadi lagi,” kata Risma saat meninjau posko utama tanggap darurat bencana tanah longsor di Kantor Kecamatan Ngetos, Selasa (16/2).

Berbagai jenis bencana yang terjadi ini, menurutnya merupakan dampak dari global warming.

“Dampak global warming ini luar biasa. Curah hujan cukup tinggi. Kalau tidak reliable (untuk kembali tinggal) disitu, memang harus dipindah. Terkait masalah lahannya bagaimana, nanti akan saya diskusikan,” imbuhnya.

Risma lantas langsung mengkomunikasikan hal itu dengan Forkopimda Nganjuk, mulai dari Camat dan Kepala Desa Ngetos, hingga Bupati Nganjuk. Dalam dialog tersebut, Risma meminta data keseluruhan korban terdampak bencana dan lahan yang disiapkan untuk relokasi.

Dalam upaya penanganan longsor ini, Kemensos menyalurkan bantuan senilai Rp443.940.300 terdiri dari bantuan logistik (300 paket makanan siap saji, 300 paket makanan anak, 300 lembar matras, 200 lembar kasur, 200 lembar selimut, 50 paket kids ware dan 100 lembar tenda gulung), santunan untuk 12 ahli waris (masing-masing Rp15 juta), serta santunan untuk 2 korban selamat dengan luka berat (masing-masing Rp5 juta).

Merujuk keterangan Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, terdapat 54 Kepala Keluarga (KK) atau 186 jiwa yang terdampak bencana tanah longsor di dusun Selopuro, Ngetos. Jadi, lahan yang diperlukan untuk relokasi, luasnya kurang lebih 25 hektar.

Menanggapi permohonan Risma tadi, Bupati Nganjuk menyampaikan, saat ini Pemkab Nganjuk tengah menyiapkan rumah sementara (sebelum warga direlokasi ke hunian baru) di Desa Sendang Bumen, Kecamatan Berbek.

“Disana ada rumah eks pemberian hibah dari Kementerian PUPR. Dulu (digunakan) untuk transmigrasi, ada 80 unit rumah, 40 unit rumah terisi dan 40 rumah sekarang ini kosong bisa ditempati,” jelas Bupati.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x