Jawaban Polisi Soal Kerumunan di Kunjungan Presiden Jokowi ke NTT

- 27 Februari 2021, 22:08 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono /Antara Media Kupang/

ARAHKATA - Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu mengundang protes dari sejumlah pihak. Pasalnya, dalam kegiatan tersebut terlihat adanya kerumunan dari masyarakat yang antusias menyambut kedatangan presiden.

Adanya hal tersebut bukan saja menimbulkan protes, bahkan ada pula yang sempat melaporkannya ke polisi. Salah satunya adalah Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam (PP GPI). Namun berembus isu bahwa laporan tersebut ditolak. 

Merespon isu tersebut, Mabes Polri memberi bantahan terkait isu penolakan laporan GPI soal kerumunan presiden saat kunjungan ke NTT. Bareskrim Polri memiliki alasan tersendiri tidak menerbitkan laporan. 

Baca Juga: Kenali Pertanda Ini untuk Tahu si Dia Telah Jatuh Cinta!

”Sebenarnya bukan menolak laporan. Bareskrim Polri menyimpulkan tidak ada pelanggaran pidana dalam kerumunan Jokowi. Sehingga laporan polisi tidak diterbitkan untuk PP GPI,” kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono saat dihubungi, Sabtu 27 Februari 2021.

Rusdi mengatakan, setelah melakukan konsultasi dengan pihak yang akan membuat laporan, Kepala SPKT Bareskrim Polri menyimpulkan bahwa tidak ada pelanggaran hukum dalam peristiwa tersebut. Sehingga tidak dilanjutkan dengan membuat laporan polisi.

Sebelumnya, beredar sebuah video berdurasi 30 detik yang memperlihatkan masyarakat berkerumun saat Presiden Jokowi tiba di Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa 23 Februari 2021.

Baca Juga: Trik dan Tips Biar Si Doi Gampang Jatuh Cinta

Dalam video tersebut, Presiden Jokowi ada di dalam mobil, sementara masyarakat mengerubungi mobil yang ditumpangi kepala negara itu.

Presiden Jokowi juga tampak melemparkan sebuah bingkisan ke masyarakat. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia masyarakat saat itu sudah menanti kedatangan kepala negara.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x