ARAHKATA – Industri media belakangan seakan mendapat tekanan besar di tengah maraknya hiruk pikuk informasi dalam media sosial yang di luar dugaan cukup berpengaruh terhadap pola literasi masyarakat.
Media arus utama secara tidak langsung bertanggung jawab moral memperbaiki pandangan masyarakat dalam menangkap informasi yang beredar liar di jejaring sosial dengan seluruh dampak yang dihasilkan.
Tugas berat tersebut mutlak tertanggung pada pundak seorang wartawan yang berhadapan langsung dengan masyarakat baik dalam tugas maupun melalui karya yang dihasilkan.
Baca Juga: Kemenag Larang Jilbab dan Penggunaan Bahasa Arab?
Di sini seorang wartawan dituntut dapat berpikir dengan spektrum luas dan juga kompetensi mumpuni agar dapat memberikan pandangan positif kepada masyarakat dalam mencerna informasi.
Ada tahapan untuk seseorang menjadi wartawan yang memiliki visi jauh ke depan sehingga bisa menghasilkan karya-karya yang menginspirasi orang banyak.
Melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW), seseorang diuji tentang bagaimana menjadi jurnalis atau reporter yang baik dan dapat membaca situasi dalam interaksi sosial di masyarakat.
Pikiran Rakyat, sebagai media massa arus utama menunjukkan komitmennya dalam menjaga kredibilitas dan kapabilitas seluruh wartawan yang berada dalam naungan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN).
Baca Juga: PSBB di DKI Jakarta Berakhir Hari Ini, Apakah Diperpanjang?
Upaya PRMN dalam meningkatkan kualitas dan mutu profesi jurnalis dilakukan dengan mengadakan pelatihan untuk calon penguji kepada sekitar 20 wartawan dengan kompetensi utama yang diharapkan menjadi calon penguji (Training of Trainers/TOT) UKW Lembaga Uji Pikiran Rakyat.