Baca Juga: Kemensos Percepat BPNT untuk KPM Maret 2021
Para anak muda saat ini, diakui Boy Rafli Amar banyak yang belum menerapkan sistem filterasi informasi terhadap paham-paham yang salah di luaran sana.
Apalagi paham radikalisme tak kasat mata mampu menjerumuskan cara pandang seseorang.
"Virus ini hinggap di kalangan anak-anak muda dan tidak cepat terlihat. Kasat mata tetapi lama-lama terasa akan ada perubahan dari perilaku orang yang terpapar virus radikalisme," ucapnya.
Sebagai informasi bahwa ledakan bom bunuh diri telah terjadi pada Minggu pagi, 28 Maret 2021 di depan Gereja Katedral Makassar sekitar pukul 10.28 WITA.
Baca Juga: Kemensos Percepat BPNT untuk KPM Maret 2021
Diketahui bahwa pelaku bom bunuh diri yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu berboncengan menggunakan sepeda motor matic bernomor polisi DD 5984 MD .
Bahkan di sejumlah media sosial terekam jelas pelaku bom bunuh diri tersebut yang terlihat memakai sorban dan peci sedangkan yang perempuan memakai cadar berwarna hitam dengan baju yang senada berwarna hitam.
Baca Juga: Jambret Mulai Marak di Sinjai, Warga BTN Cemmeng Jadi Korban
Identitas salah satu pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Sulawesi Selatan juga sudah dituturkan oleh Jenderal pol Listyo Sigit yang teridentifikasi berinisial LL sedangkan salah satu pelaku lainnya masih dalam penyelidikan karena bagian tubuh pelaku tidak utuh lagi.