Network
ARAHKATA - Dalam kunjungannya Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) ke salah satu apotek di Kota Bogor mendapati ketersediaan stok obat-obatan dan suplemen yang kosong.
“Pak, ini saya cek ke apotek di Bogor. Saya cari obat antivirus Oseltamivir, enggak ada. Cari lagi, obat antivirus yang Favipiravir juga enggak ada, kosong. Saya cari yang antibiotik, Azithromycin, juga enggak ada,” ujar Presiden saat menelepon Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin pada, 23 Juli 2021.
Kemudian, Menkes langsung melakukan pengecekkan stok obat-obatan dengan menelpon ke beberapa apotik yang ada di Kota Bogor dan memberikan data langsung kepada Presiden.
Baca Juga: Begini Cara Chris Hemsworth Bentuk Tubuh untuk Karakter Thor
"Karena saya ada catatan, Pak Presiden. Kita kan sudah ada yang online. Saya barusan cek ya pak ya. Misalnya, untuk Favipiravir di apotek Kimia Farma Tajur Baru ada 4.900. Apotek Kimia Farma Juanda 30 ada 4.300, Kimia Farma di Semplak Bogor 4.200 . Jadi nanti saya periksa lagi ya. Nanti ini saya kirim ke ajudan Bapak," ucap Budi.
Ketersediaan obat sebenarnya bisa dicari secara online saat ini, dengan melihat ketersediaan stok di sejumlah apotek yang dianggap paling dekat dengan warga.
"Itu ada data online yang ada di rumah sakit, nah itu bisa dilihat oleh kota segala macam. Berikut apoteknya, Kimia Farma, Century, Guardian, K24," jelas Budi.
Baca Juga: Kabar Baik! Pemerintah Perluas Wilayah Program Telemedicine
Pada kejadian ini lewat akun media sosialnya, Instagram dan Twitter, Jokowi menjelaskan bahwa pasokan dan distribusi obat serta vitamin tertentu akan segera diperbaiki Pemerintah.
Diketahui Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sebelumnya telah meluncurkan situs farmaplus.kemkes.go.id.
