FAN Beri Perhatian Khusus Selama PTM Terbatas

- 10 September 2021, 11:43 WIB
Suasana PTM terbatas di SMKN 28 Cilandak, Jakarta Selatan pada 30 Agustus 2021
Suasana PTM terbatas di SMKN 28 Cilandak, Jakarta Selatan pada 30 Agustus 2021 /Instagram/@aniesbaswedan

ARAHKATA - Perlahan berbagai daerah ikut menyusul seperti sekolah di DKI Jakarta yang telah melangsungkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sejak pada 30 Agustus 2021 lalu.

Selama pelaksanaan PTM berlangsung sudah mendapati salah satu sekolah di Jakarta yang melanggar protokol kesehatan (prokes) dan sedang dalam penanganan pembinaan.

Untuk itu PTM terbatas mendapatkan perhatian langsung dari Forum Anak Nasional (FAN).

Baca Juga: Langgar Prokes, PTM SDN 05 Jagakarsa Diberhentikan

FAN sebagai salah satu pihak yang mendukung penuh atas berlangsungnya PTM terbatas.

Diketahui, FAN adalah organisasi anak di bawah pembinaan Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), bertujuan untuk menjembatani komunikasi dan interaksi antara pemerintah dengan anak-anak di seluruh Indonesia dalam rangka pemenuhan hak partisipasi anak.

Saat ini FAN sudah tersebar mulai jenjang desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi.

Baca Juga: Ini Pesan Wapres Saat Kunjungi PTM di Jakarta

Sehingga mengajak para siswa di seluruh Indonesia tetap patuh menerapkan prokes selama PTM.

"Kami senang jika pembelajaran tatap muka dapat berlangsung kembali. Dengan pembelajaran tatap muka saat ini meskipun masih terbatas, membuat semangat belajar kami semakin meningkat," ucap Ketua Pengurus FAN Nasional, Muhammad Aqsha Dewantoro dalam keterangan pers, pada Kamis, 9 September2021.

Aqsha yang juga siswa SMAN 4 Kendari mengungkapkan selama pembelajaran online, mereka menghadapi berbagai kesulitan.

Baca Juga: Pemkot Bekasi Kembali Gelar PTM Terbatas untuk Jenjang Ini

Diantaranya jaringan internet yang kadang bermasalah, kemampuan menyerap pelajaran yang menurun, kesempatan bermain dengan sesama siswa sekolah menjadi sulit.

Oleh karena itu, Aqsha mengharapkan seluruh siswa dapat melaksanakan prokes selama di sekolah agar kasus COVID-19 tidak meningkat setelah PTM berlangsung.

Protokol kesehatan itu adalah rajin mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, tidak makan di sekolah, tidak kumpul-kumpul dengan teman sekolah, dan tidak saling meminjamkan barang/peralatan sekolah.

Baca Juga: Disdik Jakarta: November Semua Sekolah Bisa Laksanakan PTM

"Kami tidak ingin sekolah menjadi klaster baru akibat berlangsungnya pembelajaran tatap muka. Kita jaga prokes ya, teman-teman,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Aqsha mengatakan pembelajaran online yang berlangsung lebih satu tahun juga menantang anak-anak Indonesia untuk tetap kreatif meski di rumah.

“Pandemi tidak menjadi penghalang untuk tetap beraktivitas justru pandemi ini bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih positif, seperti bermain bersama keluarga, membaca buku,” katanya.***

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah