ARAHKATA - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas telah dimulai sejak pada Senin, 30 Agustus 2021.
Seiring dengan PPKM Level 3, PTM terbatas diizinkan sebagai upaya menghindari timbulnya dampak negatif dari terlalu lamanya melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring.
Tidak hanya itu, dikhawatirkan generasi penerus bangsa juga akan semakin sulit untuk mengejar ketertinggalan.
Baca Juga: PTM Terbatas, Pemerintah Masih Bagi Kuota Internet
Untuk itu, pemerintah meminta semua pihak ikut mendukung pelaksanaan PTM terbatas yang kian penting dan mendesak untuk menghindarkan generasi muda Indonesia dari penurunan capaian pembelajaran, learning loss.
"Percepatan penuntasan vaksinasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) bisa menjadi dorongan untuk mengembalikan anak ke sekolah secara terbatas," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, pada Sabtu, 18 Agustus 2021.
Kominfo menilai PJJ yang berkepanjangan bisa berdampak besar dan permanen terhadap pelajar.
Baca Juga: PTM Sudah Dimulai, Wali Kota Bandung Minta Orangtua Waspada
Dampak yang sangat diantisipasi, diantaranya putus sekolah, penurunan capaian pembelajaran, dan kesehatan mental serta psikis anak-anak.
"Pandemi COVID-19 telah menyebabkan learning loss yang sangat signifikan. Jika dibiarkan secara jangka panjang, semua ini bisa menjadi risiko yang lebih besar dibandingkan risiko kesehatan," tuturnya.