ARAHKATA - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mengampanyekan penanganan sampah menggunakan hulu ke hilir atau biasa disebut H2.
Penggunaan pola tersebut untuk mengoptimalkan produksi sampah sebelum akhirnya ke pengolahan akhir.
Diketahui produksi sampah di Kota Bandung hingga mencapai 1.500 ton per hari. Saat ini pun masih mengandalkan teknologi open dumping.
Baca Juga: Lewat Zero Waste, Bupati Ajak Warga dalam Menangani Sampah
Teknologi open dumping adalah sistem pembuangan sampah yang dilakukan secara terbuka. Namun diketahui teknologi tersebut memiliki kekurangan.
Kekurangan tersebut adalah akan menjadi masalah jika sampah yang dihasilkan adalah sampah organik yang membusuk karena menimbulkan gangguan pembauan dan estetika serta menjadi sumber penularan penyakit.
Namun dengan adanya metode H2 dapat menjadi solusi mengurai permasalahan sampah.
Baca Juga: Heboh! Diduga Sampah Limbah Medis Bekas Vaksin di Bekasi
Dalam sebuah kesempatan, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengunjungi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu, Reduce, Reuse, Recycle (TPST-3R) di Kota Cimahi.
"Mungkin beberapa tahun ke depan (Tempat Pembuangan Akhir) TPA Sarimukti habis dan tidak mungkin diperpanjang kembali, kalau pun ke legok nangka kelihatannya juga cukup berat," Yana Selasa, 21 September 2021.