ARAHKATA - Virus varian AY.4.2 atau 'Delta Plus' sudah menghantam Singapura dan Malaysia. Virus tersebut dikabarkan jadi pemicu peningkatan kasus COVID-19 terutama di benua Eropa.
Juru bicara program vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi melaporkan sampai Rabu 10 November 2021, belum ditemukan varian AY.4.2 di Indonesia.
Begitu juga dengan varian COVID-19 lain yang masuk dalam daftar 'pengawasan' dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seperti Mu.
Baca Juga: Duh! Malaysia-Singapura Dihantam Corona 'Delta Plus'
Nadia mengatakan sebagian besar varian yang ditemukan di Indonesia adalah Delta biasa dan Beta. Ini diketahui dari lebih 8.000 sekuensing yang sudah dilakukan.
"Untuk varian Mu dan subvarian Delta AY.4.2 sampai saat ini belum ditemukan di Indonesia," kata Nadia dalam konferensi pers, Rabu 10 November 2021.
"Tapi kita tetap perlu waspada dengan mempertimbangkan subvarian Delta yang masih berpotensi memicu gelombang berikutnya di Indonesia," lanjutnya.
Baca Juga: Hati-Hati! Kemenkes Ingatkan Varian Mu Bisa Kebal Vaksin
Untuk mengantisipasi menyebarnya varian Delta Plus dari negara tetangga, pemerintah berjanji menguatkan pemeriksaan di pintu masuk negara.***