Network
ARAHKATA - Surat Edaran (SE) Menteri Agama (Menag) tentang pedoman pengeras suara (toa) di masjid dan mushola yang baru saja dirilis beberapa hari lalu masih menjadi pembahasan.
Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin, menegaskan jika pihaknya telah bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk menindaklanjuti program tersebut.
"Kementerian Agama memperkuat kerja sama dengan DMI terkait akustik pengeras suara di masjid dan musala. Ini adalah upaya kita untuk meningkatkan kualitas suara dari masjid maupun musala yang ada di Indonesia," katanya, dikutip Arahkata pada 26 Februari 2022.
Baca Juga: Kemenag Klarifikasi Tak Bandingkan Suara Adzan dengan Gonggongan Anjing
Melalui kerjasama ini, Kemenag akan memberikan pelatihan kepada takmir masjid untuk meningkatkan kualitasnya.
"Kementerian Agama tidak hanya mengatur urusan soal pengaturan pengeras suara, tetapi juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas para takmir masjid dan musala," ujarnya.
Selain itu, menurut Kamaruddin Amin, pihaknya telah menghimbau Kepala Kanwil Kemenag, Kantor Kemenag, KUA, dan penyuluh Agama Islam untuk melakukan sosialiasasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya pedoman dari SE Menag tersebut.
Baca Juga: Heboh! Menag Bandingkan Suara Toa Masjid dengan Gonggongan Anjing
"Kita memiliki puluhan ribu Penyuluh Agama Islam yang siap mensosialisasikan tujuan dan urgensi dari edaran Menag. Kita berharap melalui peran penyuluh ini, sosialisasi semakin masif dan tepat sasaran," ungkapnya.
Tidak hanya Penyuluh Agama Islam, Kamaruddin Amin pun menjelaskan jika Kemenag juga telah bekerja sama dengan Stakeholders, diantaranya, DMI, MUI, hingga Ormas Islam untuk aktif mensosialisasikan program tersebut.
