ARAHKATA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami 120 kali gempa guguran hingga saat ini.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Hal tersebut disampaikan Kepala BPPTKG, Hanik Humaida.
Hanik menyebutkan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat lima kali gempa hibrid atau fase banyak, dan tiga kali gempa embusan.
Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Status Masih Siaga
Berdasarkan pengamatan visual, asap solfatara tidak teramati keluar dari Gunung Merapi.
Pada periode pengamatan itu, tercatat 27 kali guguran lava keluar dari gunung itu, dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah barat daya.
Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan menunjukkan laju pemendekan jarak rata-rata 0,4 cm dalam tiga hari.
Baca Juga: Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas, Kini Berstatus Siaga
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong, sejauh maksimal 5 km, dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sedangkan pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.