Network
ARAHKATA - Arus balik lebaran 2022 telah memasuki titik puncak pada hari ini yakni Minggu, 8 Mei 2022.
Sejumlah masyarakat berbondong-bondong untuk pulang ke rumah untuk mengakhiri sisa masa liburan
Banyak dari warga yang menggunakan transportasi publik seperti bis, kereta, dan pesawat.
Baca Juga: Arus Balik Mudik, Jalur Pantura Dipadati Kendaraan Roda Dua
Tetapi, dari sekian angkutan umum, kereta masih menjadi sarana kendaraan favorit untuk mudik ke kampung halaman pada libur Lebaran 2022.
Seperti keterangan Ida (41), pemudik asal Bekasi saat ditemui Arahkata di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu, 8 Mei 2022.
Ia mengatakan, mudik ke Surabaya untuk menemui ibunya, bersama 5 anggota keluarganya, Ida memilih sarana transportasi kereta api.
Untuk kembali ke Surabaya, dia dari stasiun Bekasi hanya perlu naik KRL commuter line ke Stasiun Pasar Senen dan langsung menuju kereta api tujuan Solo.
Baca Juga: Jalan Raya Nagreg Mulai Dipadati Arus Balik, Situasi Lalu Lintas Tetap Aman
"Praktis mas, kalau naik bis sih tetep enak tapi masih kena macet," ujar Ida
Ida mengatakan, ini adalah menjadi kali perjalanan mudik pertama setelah dua tahun absen pulang ke kampung halaman lantaran COVID-19.
Menurutnya, harga tiket untuk perjalanan sekeluarga lebih murah jika dibandingkan dengan menaiki transportasi udara pesawat terbang.
Hal serupa juga dikatakan Dedek (38) yang berasal dari Cikarang.
Ia menempuh perjalanan mudik untuk menemui sanak keluarga di Jogjakarta.
Baca Juga: Pastikan Pulang Mudik Aman dari Hepatitis Misterius, Begini Cara Cegahnya Menurut Dokter
Bersama keluarganya, Dedek memilih alat transportasi kereta api. Ia menjelaskan sempat bimbang memilih antara transportasi kereta atau yang lain.
"Awalnya saya bingung mas mau pilih kereta atau transportasi lain, tapi yaudahlah saya mantap aja pilih kereta api, biar cepet aja" kata Dedek.
Dedek yang sudah 7 tahun tak mudik memesan tiket perjalanan kereta api secara daring (online).
Baca Juga: Cara Praktis Irit Bahan Bakar Mobil saat Kembali ke Jakarta
Pertamanya, ia sempat bingung, namun setelah pelan-pelan mempelajarinya jadi terbiasa.
"Sekarang mulai terbiasa, lumayan gampang, cuma awalnya saja agak gak paham," ujar Dedek.***
