ARAHKATA - Penyakit cacar monyet atau monkeypox semakin mengkhawatirkan masyarakat dunia.
Pasalnya, cacar monyet telah menyebar ke beberapa negara non endemik seperti Amerika Serikat, Australia, dan beberapa wilayah Eropa lainnya.
Berdasarkan data dari WHO (World Health Organization) lebih dari 200 orang sudah terjangkit virus ini.
Baca Juga: Kota Bandung Masih Aman Cacar Monyet, Puskemas Setempat Beberkan Cara Hindarinya
Menanggapi ancaman virus tersebut, Dr Dominicus Husada dr DTM&H MCTM(TP) SpA(K) mengatakan, jika penyakit cacar monyet memiliki banyak kemiripan dengan saudaranya yaitu cacar biasa.
Tanda utamanya adalah terdapat bintik berisi nanah atau cairan di banyak tempat pada tubuh, terutama anggota gerak.
“Jika tidak muncul bintik, kecurigaan ke arah cacar monyet praktis rendah. Berbeda dengan cacar manusia yang selalu meninggalkan bekas atau menyebabkan kematian, cacar monyet relatif ringan. Jarang sekali yang memberat atau membuat kematian,” ucapnya, Rabu 1 Juni 2022.
Baca Juga: Cacar Monyet Merebak, Kemenkes RI Keluarkan Surat Edaran
Terkait penularannya, Dr Dominicus menjelaskan, bahwa kontak erat antar manusia menjadi medium penularan virus.
Dimana cairan yang mengandung virus masuk ke tubuh melalui kulit yang terluka, mata, mulut, atau saluran pernapasan. Di Barat, salah satu faktor pendorong penularan virus ini adalah hubungan seks sesama jenis.