ARAHKATA - Gempa bumi dengan Magnirude (M) 5,5 yang berpusat di darat 10 km barat daya Cianjur Jawa Barat menghancurkan banyak bangunan baik rumah penduduk, pondok pesantren, hingga rumah sakit.
Ketua IDI cabang Cianjur, dr Ronny Hadyanto menyampaikan bahwa IDI Cianjur mengerahkan seluruh dokter anggotanya atau yang bertugas di wilayah Cianjur untuk turun menangani para korban gempa.
"Ada sekitar 200 tenaga medis dokter umum dan dokter spesialis anggota IDI Cianjur dan yang bertugas di wilayah Cianjur turun menangani korban gempa. Saat ini kami juga berkoordinasi dengan banyak pihak termasuk BNPB, Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Pemerintah Kabupaten dan masih banyak lagi untuk menyiapkan Rumah Sakit Darurat di Pendopo Kabupten Cianjur di Jl. siti Zaenab."
Baca Juga: Pakar Sebut KSAD Dudung Sangat Berpeluang Jadi Panglima TNI
Dikatakan dr Ronny, Pembaruan data hingga pukul 17.30 WIB, terdapat 58 korban meninggal dunia yang terdiri dari dewasa, lansia, dan anak-anak, dikutip ArahKata.com, Selasa, 22 November 2022.
Di RSUD Sayang Cianjur sebanyak 54 korban jiwa dan di RSUD Cimacan 4 korban jiwa. Korban meninggal akibat cedera di kaki dan kepala.
Sementara itu korban yang luka secara total mencapai lebih dari 700 orang.
Baca Juga: Melihat Jasad Korban Kalideres, Saksi Disuruh Tidak Melapor ke Polisi
RSUD Sayang Cianjur hingga saat ini menampung sekitar lebih dari 200 korban luka.