Aremania Tuntut Keadilan soal Tragedi Kanjuruhan, Kota Malang Lumpuh

- 27 November 2022, 20:57 WIB
Sejumlah suporter Arema FC (Aremania) membawa spanduk saat berunjuk rasa memblokir jalan selama dua jam di jalan Danau Toba, Malang, Jawa Timur, Minggu, 20 November 2022.
Sejumlah suporter Arema FC (Aremania) membawa spanduk saat berunjuk rasa memblokir jalan selama dua jam di jalan Danau Toba, Malang, Jawa Timur, Minggu, 20 November 2022. /Antara/Ari Bowo Sucipto/

Dihadapan massa aksi, salah seorang ayah korban tragedi Kanjuruhan menuntut keadilan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait tragedi yang menewaskan anaknya.

"Saya meminta kepada Bapak Kapolri, Kapolda, Kapolsek, untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan," tegasnya.

 Baca Juga: Indra Prasta Simpati Gempa Cianjur, Lelang Gitar Kesayangan

Aksi massa ini dilakukan di jalur antarprovinsi dan exit Tol Singosari yang merupakan jalur strategis menuiu Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Blitar. Aksi Aremania ini menyebabkan arus lalu lintas di Kabupaten dan Kota Malang lumpuh total karena menyebabkan kemacetan panjang hingga belasan kioometer.

Aksi Aremania ini sempat diwarnai keriuhan saat petugas Satlantas Polres Malang dan petugas TNI AD meminta izin kepada pemimpin aksi agar memberikan jalan khusus untuk truk dan rombongan bus TNI AD.

Bahkan, dalam aksinya mereka mengancam akan terus menutup jalan jika tidak ada pernyataan dari Kapolri.

Baca Juga: Gerak Cepat, WMP Bersama Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Kemanusiaan Dampak Gempa Cianjur

"Jalan akan kami buka jika ada pernyataan resmi dari Kapolri sekarang juga," tegasnya.

Selain di exit Tol Singosari, gerakan Aremania turun ke jalan ini juga dilakukan di sepanjang Jalan Ijen, bundaran Jalan Bengawan Solo, dan Terminal Gadang Kota Malang. Bahkan, di Kabupaten Malang aksi juga dilakukan di Kepanjen, akses jalan provinsi menuju Blitar dan Tulungagung.

Diberitakan, tragedi Kanjuruhan menyebabkan 135 orang meninggal dunia dan ratusan suporter mengalami luka-luka hingga menyebabkan sejumlah orang mengalami cacat permanen. Tragedi ini dipicu tembakan gas air mata oleh anggota kepolisian usai pertandingan Arema dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Sabtu, 1 Oktober 2022.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x