ARAHKATA- Sebanyak tiga kegiatan proyek pembangunan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Depok tidak selesai sesuai masa waktu kontrak kerja proyek di tahun 2023.
Meski begitu, ketiga proyek bernilai miliaran dan belasan miliar rupiah di lokasi berbeda itu akhirnya tetap lanjut dikerjakan di tahun 2024 lantaran ada addendum yang disepakati antara pihak pelaksana proyek dan PUPR Depok.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan (Kabid Jajem) Dinas PUPR Depok Oki Jatmika mengakui hal tersebut. Adanya sejumlah kendala di lapangan menjadi penyebab dilakukanya addendum pada kerja proyek. Mulai dari jaringam utilitas, banjir dan lainya.
Baca Juga: Moment Penghujung Tahun 2023, YCDS Santuni Puluhan Yatim di Cilangkap Depok
"Addendum waktu yang diberikan, secara umum ada analisa dan tinjauan teknis dari konsultan pengawas kegiatan proyek. Itu yang akhirnya terjadinya addendum," ujar Oki, Selasa, 2 Januari 2023.
Dari semua addendum diberikan, masih kata Oki, atas analisa dan tinjauan teknis. Untuk Jembatan Mampang, faktor dari banjir dikarenakan saat kegiatan debit air yang tinggi sehingga tidak bisa melakukan kegiatan.
Jembatan Mampang merupakan satu dari tiga kegiatan proyek yang lanjut dikerjakan lewat dari tahun anggaran 2023. Progres kegiatan kerja proyek itu hingga akhir tahun diketahui baru mencapai kurang dari 50 persen.
"Iya, baru setengahnya," kata Oki singkat kepada arahkata.
Baca Juga: Ketua Asosiasi Jasa Kontruksi Angkat Bicara Soal Proyek Jembatan Mampang Depok