China Mulai Embargo Passport Inggris untuk Warga Hongkong Akhir Januari

- 30 Januari 2021, 12:28 WIB
Ilustrasi embargo pasport Inggris yakni British National Overseas (BNO)
Ilustrasi embargo pasport Inggris yakni British National Overseas (BNO) /Arahkata/

ARAHKATA - Pemerintah Negara Republik Rakyat China (RRC) sepakat memberlakukan embargo pasport Inggris yakni British National Overseas (BNO) sebagai dokumen perjalanan yang sah. Embargo parport Inggris di China ini mulai diberlakukan pada Minggu, 31 Januari 2021.

Dikutip dari Channel News Asia pada Jumat, 29 Januari 2021 dilatarbelakangi kemarahan China kepada Inggris menyusul konflik tindakan keras Beijing terhadap para demonstran Hongkong. Inggris berusaha menjadi penengah dalam konflik internal Hongkong dan Beijing tersebut.

Apalagi China merasa amat marah usai Perdana Menteri Inggris Boris Johson mengecam tindakan Pemerintahan China dan berjanji memberikan perlindungan jangka panjang para demonstran Hongkong yang ingin meninggalkan negara asalnya.

Seperti diketahui dalam sejarah berbangsanya pemegang paspor BNO adalah warisan pemerintahan Inggris atas Hongkong hingga tahun 1997 nantinya akan berubah fungsi. Pemegang paspor BNO mulai Minggu, 31 Januari 2021 bisa mengajukan permohonan untuk tinggal secara otomatis dan bekerja di Inggris sampai lima tahun kedepan. Sampai akhirnya mendapatkan kewarganegaraan istimewa.

Baca Juga: Pukul Petugas KPK, Eks Sekretatis MA Nurhadi Buat Gempar

Padahal di awal keberaan pemilik pasport BNO hanya memiliki hak terbatas untuk mengunjungi Inggris sampai enam bulan ke depan. Pasport ini bila disamakan di Indonesia adalah visa kunjungan. Sementara pemegang BNO tidak bisa mencari pekerjaan ataupun mendapat pekerjaan di negara asal Ratu Inggris itu 

China yang sudah mulai naik pitam kemudian mengabil kebijakan dengan tidak mengakui paspor BNO di negara persemakmuran RRC, termasuk Hongkong di dalamnya.

Hal ini dituturkan oleh Juru Bicar Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian kepada wartawan di kantornya, Kamis, 28 Januari 2021 kemarin.

" Mulai 31 Januari China tidak akan lagi mengakui paspor BNO sebagai dokumen perjalanan dan dokumen identitas. Dan berhak untuk mengambil tindakan lebih lanjut," kata Zhao Lijian.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah