Menurut Venny ia bahkan sampai harus menegaskan bahwa kain batik bertema Piala Dunia 2022 Qatar tersebut tidak dijual karena anggota keluarga Kerajaan Qatar yang menyambangi pameran sangat tertarik untuk memilikinya.
"Padahal saya menyebutkan angka yang kalau dikonversi ratusan juta rupiah, dia malah bilang kok murah untuk ukuran pekerjaan 7-8 bulan. Mereka banyak-banyak nanya, sampai saya jawab ini bukan untuk kita jual," ujar Venny.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi: Sebanyak 1.979 Jiwa Mengungsi di 11 Titik
Selain menampilkan sekira 42 lembar kain batik dari berbagai daerah di Nusantara, eksibisi itu juga menyajikan pengalaman interaktif berupa kesempatan mencoba menggunakan alat cap batik maupun canting untuk batik tulis.
Venny mengungkapkan bahwa pada hari kedua pameran, Jumat, 2 Desember, sebuah keluarga anggora Kerajaan Qatar sempat pula membawa keempat anak mereka untuk belajar banyak tentang batik di eksibisi tersebut.
"Itu empat mereka di-encourage oleh orang tuanya supaya belajar ini, belajar itu. Dan orang tuanya senang anaknya bisa melakukan hal baru, ya mungkin orang-orang kaya ya, sangat menghargai pengalaman. Mereka cukup lama di sini, hampir 45 menit," kata Venny.
Baca Juga: Ajang Adu Keren Modifikasi Daihatsu Dress Up e-Challenge 2022, Dimeriahkan 1.000 Peserta
Eksibisi batik di Galeri 1 Gedung 47 Katara berlangsung sejak Kamis, 1 Desember yang dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Pembukaan tersebut dihadiri pula oleh CEO Katara Cultural Foundations Khalid As Sulaiti dan Duta Besar RI untuk Qatar Ridwan Hassan.
Pameran tersebut menjadi salah satu ajang promosi kebudayaan Indonesia selama penyelenggaraan Piala Dunia 2022 Qatar, setelah sebelumnya Kedutaan Besar RI Doha juga mengakomodasi pentas bagi Saung Angklung Udjo di kompleks kebudayaan Katara.