Kompetensi Tenaga Kerja Hybrid Jadi Tren Pekerja Masa Depan

16 Juni 2022, 21:38 WIB
Pexels.com/Karolina Grabowska  Ilustrasi postur tubuh yang baik pada saat menggunakan komputer /

ARAHKATA - Seluruh masyarakat di dunia mengalami pandemi COVID-19, yang mengubah tatanan kehidupan.

Sehingga memaksa banyak tenaga kerja untuk berekspansi cepat dan mengimplementasikan sistem kerja hybrid.

Mendorong banyak perusahaan membentuk tim berbasis fungsi dan keterampilan tertentu.

Baca Juga: Pengamat Maritim Sarankan Jadikan ALKI Rest Area, Potensi Sumber Devisa Negara

Namun dapat menyelesaian pekerjaan tidak harus selalu terpusat di satu tempat.

Tenaga kerja hybrid menjadi salah satu dari enam tren dunia kerja industri 4.0 atau dunia kerja masa depan.

Kecepatan perkembangan industri 4.0 tak hanya menuntut masyarakat menjadi lebih cekatan dan adaptif.

Baca Juga: PLN Izinkan Pelanggan Turun Daya Bila Keberatan Listrik Naik

Melainkan turut mengubah tatanan dan sistem yang sudah ada, termasuk lingkungan kerja

Banyak perusahaan yang memprioritaskan efisiensi, personalisasi, dan fleksibilitas ke dalam prosedur operasional standar mereka.

Tren dunia kerja industri 4.0 yang kedua adalah penerapan Artificial Intelligence (AI) di tempat kerja.

Baca Juga: Event Internasional Miss Global 2022 Bangkitkan Sektor Parekraf di Bali

Dengan melakukan automasi terhadap tugas yang berulang, maka perusahaan dapat meminimalisir kesalahan dan waktu untuk menyelesaikannya.

SAP Indonesia berpendapat para karyawan pun akan lebih fokus pada pemecahan masalah dan tugas-tugas kreatif lainnya dengan automasi berulang tersebut.

Keberadaan teknologi AI memudahkan perusahaan untuk menganalisis dan menafsirkan big data sembari memberikan analisa lain yang akurat.

Baca Juga: Rachmat Gobel: Impor Baju Bekas Ancaman Bagi Industri Garmen Nasional

Selanjutnya tren yang ketiga adalah inklusifitas dan keberagaman pekerja yang telah terbukti berhasil meningkatkan tingkat produktivitas inovasi, kesuksesan, dan tingkat kepuasan karyawan secara umum.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh McKinsey, perusahaan Amerika Serikat dengan tingkat keberagaman latar belakang pekerja terbanyak terbukti 36 persen lebih unggul dari pesaing mereka.

Mengenai pentingnya memprioritaskan kesejahteraan karyawan di perusahaannya.

Baca Juga: Ngeri! Ini Cara Menghindari Jeratan Pinjol Ilegal

Managing Director SAP Indonesia Andreas Diantoro menilai "Untuk dapat menarik dan mempertahankan karyawan yang produktif dan kompeten, perusahaan perlu menghargai dan mendukung usaha karyawannya," dilansir ANTARA dikutip ArahKata.com, Kamis, 16 Juni 2022.

Pemberdayaan teknologi dan solusi termutakhir dapat membantu mereka untuk bekerja dengan lebih efisien dan percaya diri.

Banyak perusahaan yang sudah mengadaptasi tren kerja masa depan yang menggunakan ide-ide inovatif dan pemanfaatan solusi-solusi yang dapat mentransformasi lingkungan kerja, tenaga kerja, dan kualitas pekerjaan itu sendiri.

Baca Juga: Nyinden di Paris, Anggun pukau penonton pembukaan Festival JAVAinParis

Tren yang keempat adalah angkatan kerja multi generasi lantaran saat ini tren dan budaya kerja yang diterapkan merupakan lingkungan yang diciptakan oleh generasi baby boomer.

Sehingga ke depannya akan semakin banyak perusahaan melihat percampuran generasi angkatan kerja.

Menurut SAP Indonesia, heterogenitas akan menciptakan berbagai tren yang mengharuskan perusahaan untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan yang berbeda jauh antar generasi, serta akan mendorong pergerakan yang lebih cepat dalam angkatan kerja.

Baca Juga: Waspada Penipuan Atas Nama BCA! Berikut Langkah Mencegahnya

Kemudian tren kelima yakni pelatihan dan peningkatan kemampuan pekerja karena implementasi AI dan teknologi digital teraktual membutuhkan pelatihan khusus.

Perusahaan perlu mengadakan pelatihan rutin yang dapat meningkatkan kemampuan karyawan untuk menggunakan teknologi tersebut.

Penggunaan AI dan teknologi baru juga akan membuka pintu bagi berbagai macam inovasi di tempat kerja kelak.

Baca Juga: Menteri Erick Ingin Indonesia Jadi Hub Produksi Vaksin Dunia

Misalnya memanfaatkan robot untuk membentuk lingkungan kerja yang imersif dan personal sesuai dengan kemampuan serta kenyamanan setiap penggunanya.

Terakhir, tren keenam yaitu mengedepankan kesejahteraan dan keterlibatan karyawan.

Survei pada 2020 yang dilakukan terhadap 17 ribu karyawan yang tersebar di 20 industri berbeda.

Baca Juga: Awas Modus Penipuan Kuras Duit Tabungan, BRI Imbau Nasabah Waspada

Menunjukkan peningkatan keterlibatan karyawan di tempat kerja merupakan faktor terpenting untuk dapat membangun sebuah bisnis yang kokoh dan berkinerja tinggi.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler