Industri Kemasan Diproyeksi Tumbuh Ikuti Perkembangan Teknologi

- 30 November 2020, 13:45 WIB
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih /Kemenperin

“Untuk menjaga keamanan dan kekuatan makanan, harus menggunakan teknologi, misalnya dengan menjadikan makanan tersebut beku, atau menggunakan Active & Intelligent Packaging untuk mengetahui umur dan kondisi dari makanan tersebut. Selain ini teknologi retort packaging sangat diperlukan untuk makanan yang dapat disimpan lama, misalnya rendang atau gudeg dari Jogja,” imbuhnya.

Berbagai strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya saing sektor industri kecil menengah (IKM) terutama terkait kemasan, antara lain memilih kemasan yang sesuai dengan segmentasi pasar yang menarik berbasis desain kreatif dan inovatif, memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh otoritas yang diakui secara luas, seperti GMP, HACCP, ISO, SNI, dan Halal.

Baca Juga: Jadi yang Pertama, Vida Raih Sertifikasi WebTrust

Selain itu, pemilihan kualitas bahan baku dengan quality control yang konsisten, penetapan harga jual yang bersaing dengan tetap memenuhi rasio antara biaya produksi dan daya beli konsumen, menciptakan bentuk promosi yang kreatif, informatif dan mudah dipahami mengenai produk yang dipasarkan, serta memanfaatkan e-commerce sebagai digital marketing.

Kemenperin,melalui Ditjen IKMA, memiliki Klinik Pengembangan Desain Merek dan Kemasan yang didirikan pada tahun 2003. Klinik ini memiliki fungsi layanan informasi, konsultasi dan fasilitasi desain kemasan bagi seluruh IKM. Fungsi tersebut didukung oleh 25 Rumah Kemasan daerah yang tersebar di Indonesia.

Dalam kurun waktu tahun 2015 sampai 30 Juni 2020, telah difasilitasi sebanyak 913 IKM, di mana 82,04% merupakan IKM pangan (makanan dan minuman), diikuti IKM Kerajinan 9,53% dan IKM Sandang 6,13%.

Baca Juga: Sektor IKFT Semakin Mantap Adopsi Teknologi Industri 4.0

IKM tersebut berasal dari Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi dan Papua dengan proporsi terbesar dari Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Barat. Dari 1653 desain kemasan yang difasilitasi klinik, material yang terbanyak adalah dari plastik, karton dan aluma.

“Peran dan fungsi Klinik Pengembangan Desain Merek dan Kemasan Ditjen IKMA terus ditingkatkan sehingga dapat menjadi Center of Excellence kemasan dengan melibatkan stakeholder terkait,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah