ARAHKATA - Program Go Digital ASEAN ini, diinisiasi oleh The Asia Foundation.
 
Go Digital digelar oleh cabang filantropis Google, Google.org, memberikan pelatihan digital
 
Go Digital targetkan 37 ribu warga Indonesia berasal dari komunitas marjinal dalam 18 bulan terakhir.
 
Baca Juga: Google Keyboard Sediakan Fitur Baru untuk Seluruh Android

"Kami yakin bahwa 37.000 orang yang telah mendapat manfaat dan memperoleh keterampilan digital melalui program ini, kelak akan mampu melindungi dan memperkuat mata pencaharian mereka," kata Deputy Country Representative The Asia Foundation, Indonesia, dalam keterangannya, Selasa 15 Maret 2022.

Go Digital ASEAN sendiri merupakan inisiatif meningkatkan kemampuan digital senilai 3,3 juta dolar AS.

Peserta telah mendapat pembekalan berupa rangkaian pelatihan termasuk penggunaan perangkat digital.
 
 
Mendukung mereka membuka peluang ekonomi, lapangan pekerjaan, sekaligus memitigasi dampak negatif COVID-19 terhadap mata pencaharian mereka.
 
Ekonomi Digital

Program yang diluncurkan serentak di 10 negara ASEAN pada Juni 2020 ini, bertujuan meningkatkan keterampilan individu dan pelaku usaha mikro.
 
Target sebanyak 200 ribu orang sebagaimana visi Komite Koordinasi ASEAN tentang UMKM dalam menutup kesenjangan digital.

Adapun di Indonesia, TAF bermitra dengan lembaga pemerintah seperti Pusat Pengembangan Sumber Daya Perempuan serta Kementerian Koperasi dan UKM.
 
 
Melibatkan 930 orang pelatih untuk mengajarkan modul tentang teknologi informasi dan komunikasi mulai dari pengantar, tingkat dasar, hingga lanjutan kepada kalangan pelaku usaha mikro, penyandang disabilitas, dan pencari kerja di tingkat desa.

Keberhasilan dalam melampaui target awal dengan memberikan dampak pada 20 ribu orang di pertengahan Juni 2021, menjadi dasar bagi TAF untuk memperpanjang pelaksanaan program dengan memberikan pelatihan kepada 15 ribu orang lainnya.

Dengan perpanjangan waktu tersebut, tercatat lebih dari 22 ribu para pencari kerja, 15 ribu pelaku usaha mikro dan sekitar 1.000 penyandang disabilitas telah berhasil meningkatkan keterampilan pada masa akhir program di bulan Desember 2021.
 
Baca Juga: Ubisoft Lakukan Reset Sandi Seluruh Karyawan, Mengapa?

Para peserta pelatihan berasal dari 800 desa di delapan provinsi di Indonesia, yaitu Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara, Tenggara dan Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Riau, dan Kalimantan Barat.

Adapun terkait dengan komposisi peserta diketahui bahwa, empat dari lima peserta pelatihan adalah perempuan.

"Kami melihat bagaimana hal ini telah membantu memperluas peluang ekonomi bagi pelaku usaha kecil dan komunitas yang rentan seperti perempuan dan generasi muda yang setengah menganggur di kawasan ASEAN," kata APAC Lead, Google.org Marija Ralic.
 
 
Pelaku UMKM

Sebagai hasil dari program ini, lebih dari 94 persen peserta pelatihan telah membuktikan peningkatan kompetensi digital mereka.
 
Sebanyak 70 persen pelaku usaha mikro yang telah mengikuti pelatihan ini telah berhasil mengubah bisnis mereka menjadi online selama masa pandemi.
 
Sementara 53 persen diantaranya melihat adanya peningkatan interaksi dengan pelanggan.
 
Baca Juga: PeopleLens Microsoft Bantu Anak Tunanetra Pelajari Isyarat Sosial

Keterampilan baru ini juga telah membantu 92 persen pencari kerja untuk merasa lebih siap menjalani masa depan.
 
Sementara 68 persen diantaranya telah berhasil mempertahankan pekerjaan mereka setelah mengikuti pelatihan ini.

Selain itu, Go Digital ASEAN juga menginspirasi peserta pelatihan penyandang disabilitas.
 
Sebanyak 95 persen diantara mereka percaya bahwa keterampilan digital mereka telah meningkat dan 89 persen diantaranya mengambil langkah untuk meningkatkan karir mereka.***