Meta Hadapi Tuntutan Antimonopoli di Afrika Selatan

- 15 Maret 2022, 22:34 WIB
Aturan Meta untuk sementara dilonggarkan di beberapa tempat. Orang-orang dapat menyerukan kematian Vladimir Putin dan pasukannya di Ukraina.
Aturan Meta untuk sementara dilonggarkan di beberapa tempat. Orang-orang dapat menyerukan kematian Vladimir Putin dan pasukannya di Ukraina. /Unsplash/Austin Distel


ARAHKATA - Meta menghadapi tuntutan di Afrika Selatan setelah diumumkan regulator persaingan bisnis negara tersebut.

Komisi Persaingan, menduga adanya bisnis yang tidak kompetitif dengan cara memblokir startup pemerintah GovChat dan LetsTalk menggunakan WhatsApp Business (WAB) API.

Regulator telah menyelidiki adanya perilaku tidak adil yang dilakukan oleh startup Meta sejak Maret 2021 dan menuntut keadilan dari praktik pembatasan dan penyalahgunaan dominasi.

Baca Juga: Jokowi Sidak Stok Minyak Goreng di Yogyakarta, HET di Warung Lebih Mahal

Regulator menuntut Meta dengan kewajiban membayar denda sebesar 10 persen dari omset.

Regulator menuduh bahwa Meta mengancam akan memblokir GovChat dan LetsTalk menggunakan WAB API sekitar Juli 2020.

Namun, tuntutan tersebut ditolak oleh Meta dengan menyatakan bahwa tidak terdapat bukti konkret yang dapat menjelaskan monopoli yang terjadi.

"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa WhatsApp telah mencoba untuk mengecualikan perusahaan mana pun dari pasar atau terlibat dalam perilaku anti persaingan," dalam pernyataan yang dikirimkan ke TechCrunch dikutip ARAHKATA pada Selasa 15 Maret 2022.

Baca Juga: Nanobyte, Aset Kripto Asli Indonesia Resmi Listing di Tokocrypto

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Techcrunch


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x