ARAHKATA - Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh menyebutkan.
Industri sawit di Indonesia bisa berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Akan tetapi untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan pembenahan di industri sawit dari hulu sampai dengan hilir.
Baca Juga: BPKP Susun Strategi Tata Kelola Audit Sektor Sawit
Dikatakan, sawit merupakan komoditas ekspor andalan dengan total nilai ekspor mencapai US$ 35 Milliar menjadi ekspor terbesar, bahkan lebih besar dari migas.
"Industri sawit menyerap banyak tenaga kerja diantaranya 4,2 juta lapangan kerja langsung dan 12 juta lapangan kerja tidak langsung," katanya dalam Rapat Koordinasi Audit Perkebunan Sawit se-Indonesia Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit (AKPSI) Kamis, 7 Juli 2022.
Ateh mengungkapkan, latar belakang BPKP melakukan audit sawit bermula dari permintaan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang mencangkup dari hulu sampai dengan hilir.
Baca Juga: Pelaku UMKM Buktikan Digitalisasi Tekan Biaya Promosi
Adapun ruang lingkup audit tata kelola industri sawit sangat luas dan melibatkan banyak stakeholder.