Sial Interfood dan Seafood Expo 2022 Pameran Terbesar Hasil Laut Nusantara

- 4 November 2022, 13:52 WIB
Sial Interfood dan Seafood Expo 2022 Produksi hasil laut nusantara.
Sial Interfood dan Seafood Expo 2022 Produksi hasil laut nusantara. /Tangkapan Layar/ARAHKATA

ARAHKATA - Indonesia adalah negara archipelago yang kaya akan hasil laut. Luas Perairan Indonesia adalah 6,4 juta km2 dengan garis pantai mencapai 108 ribu km.

Trend produksi perikanan Indonesia, baik tangkap maupun budidaya terus mengalami peningkatan. Dalam tiga tahun terakhir rata-rata peningkatan produksi sebesar 2,8 %. Pada tahun 2021, produksi perikanan mencapai 24,4 juta ton.

Hal ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor hasil kelautan
utama di dunia bersanding dengan eksportir utama lainnya seperti China, Norway, Viertnam,
India, dan Amerika Serikat.

 Baca Juga: BPKN Buka Posko Pengaduan bagi Korban Gangguan Ginjal Akut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor produk hasil perikanan Indonesia tahun 2021 mencapai USD 5.7 Milliar atau sekitar Rp. 90 trillun.

Kementrian Kelautan perikanan terus berupaya meningkatkan target nilai ekspor mencapai USD
7,13 milliar di tahun 2024. Tujuan ekspor hasil kelautan utama adalah Amerika Serikat, Cina,
ASEAN, Jepang, dan Uni Eropa.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya memperluas jangkauan
pasar produk perikanan Indonesia di kancah global.

 Baca Juga: Lembaga Persahabatan Ormas Islam dan Keagamaan Desak BPOM Jalankan Pengawasan Obat dan Makanan Secara Adil

Salah satu program terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) adalah pengembangan perikanan budi daya berbasis komoditas ekspor dengan udang sebagai salah satu komoditas unggulan selain, lobster, kepiting/ rajungan, dan rumput laut.

Udang merupakan salah satu komoditas perikanan andalan Indonesia yang
sangat potensial untuk diekspor.

Sebagai salah satu komoditas unggulan nasional, udang selalu menjadi pilihan untuk bisa dilibatkan dalam upaya peningkatan pendapatan negara Erwin Dwiyana Direktur Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing Kementrian Kelautan Perikanan (KKP) menyampaikan.

 

KKP akan terus mendorong penguatan branding Indonesian Seafood di kancah dunia guna menarik minat buyer dan investor dengan branding Indonesia Seafood: Naturally Diverse, Safe and Sustainable.

Dengan mengangkat jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (safe) serta kebijakan pada keberlanjutan sumberdaya ikan dan usaha (sustainable), dan dukungan pengembangan akses pasar dan penanganan hambatan ekspor diharapkan dapat memacu ekspor produk perikanan Indonesia ke mancanegara.

Kementerian Kelautan dan Perikanan juga memfasilitasi beberapa UMKM binaannya untuk
mengikuti pameran SeaFood Show of Asia 2022 agar produk UMKM tersebut bisa dikenal di
pasar nasional dan global.

Pemeran SEAFOOD SHOW ASIA 2022 yang diselenggarakan bersamaan dengan
SIAL INTERFOOD diikuti oleh lebih dari 100 perusahaan di bidang Seafood dari total 750
perusahaan di bidang Kuliner dan HORECA. Berlangsung pada 09 – 12 November 2022 di Jakarta International Expo, Kemayoran Indonesia.

 

Perusahaan yang mengikuti pameran ini berasal
dari 27 negara seperti : Australia, Belanda ,China ,India, Indonesia, Iran, Italia, Jepang, Jerman
, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Oman, Pakistan, Palestina, Perancis , Polandia , Saudi
Arabia, Singapore, Taiwan, Thailand, Turki, Uruguay, USA, Vietnam, Yunani.

 

Budhi Wibowo selaku Ketua Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk
Perikanan (AP5I) menyampaikan bahwa selain terus mengembangkan pasar ekspor, anggota
AP5I akan semakin serius mengembangkan pasar dalam negeri produk olahan perikanan.

Beberapa tahun terakhir ini permintaan pasar dalam negeri terhadap produk perikanan, terutama
untuk produk olahan siap masak dan siap saji (ready to cooked dan & ready to eat) meningkat
sangat tajam.

Penjualan ke pasar dalam negeri selain dilakukan melalui berbagai retailer besar
dan kecil juga melalui penjualan online melalui berbagai ecommerce dan marketplace yang trend
penjualannya terus mengalami peningkatan.

 

Budhi Wibowo menyatakan bahwa kendala utama peningkatan penjualan produk olahan
perikanan ke pasar dalam negeri adalah sulit dan mahalnya pengiriman “door to door” produk
frozen dalam jumlah kecil dari Industri Pengolahan perikanan ke konsumen akhir. Untuk
mengatasi kendala tersebut AP5I terus berkoordinasi dengan KKP dan perusahaan logistik
khusus produk frozen .

Secara bertahap kendala tersebut akan semakin teratasi, bahkan saat
ini sudah mulai tersedia jasa fulfillment door to door produk frozen yang diperkirakan bisa
memangkas biaya distribusi produk perikanan sekitar 10-20 %.

Dengan besarnya penduduk Indonesia dan ekonomi Indonesia yang terus berkembang dan telah berada pada urutan ke 7 ekonomi dunia Budhi sangat optimis bahwa pasar dalam negeri produk olahan perikanan akan terus berkembang dengan pesat.

 

CEO Krista Exhibition, Daud D Salim dalam sambutannya menyampaikan Pameran
SEAFOOD SHOW OF ASIA dan SIAL INTERFOOD 2022 tahun ini terasa sangat istimewa
setelah hampir 3 tahun vakum akibat pandemi COVID-19.

Kami bangga dapat menyelenggarakan pameran ini yang menjadi barometer kebangkitan Industri pengolahan Industri Makanan minuman yang didalamnya ada Industri Pengolahan Perikanan.

Berbagai acara dan kompetisi yang menarik pada pameran ini diharapkan akan menarik pengunjung dalam dan luar negeri setidaknya 82,000 pengunjung mengulangi sukses pameran yang sama pada tahun 2019.

Daud juga menyampaikan bahwa pada pameran ini para peserta dari Industri pengolahan perikanan, selain bertemu langsung dengan buyer asing juga akan bisa bertemu dan berdiskusi langsung dengan para pembeli olahan perikanan dalam negeri, seperti para chef, pengusahaha catering, jaringan ritel modern, hotel, restaurant dan para distributor produk olahan perikanan.

Kesuksesan SEAFOOD SHOW OF ASIA 2022 dan SIAL INTERFOOD 2022 berkat dukungan Pemerintah Indonesia melalui; Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Kementerian Perdagangan Republik
Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Bersama dukungan Asosiasi Assosiasi terkemuka seperti Asosiasi Pengusaha Pengolahan Dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Gabungan Pengusaha Makanan Minuman (GAPMMI), Asosiasi Lisensi Indonesia ( ASENSI ), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Association of
Culinary Professionals (ACP), Indonesian Chef Association (ICA), Asosiasi Pengusaha Jasa
Boga Indonesia (APJI), Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI), Asosiasi Teh
Indonesia (ATI), Dewan Kakao Indonesia (DEKAINDO), Specialty Coffee Association of
Indonesia (SCAI), Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Perkumpulan Petani dan Penggiat
Kopi Indonesia ( Asosiasi Kopi Indonesia-ASKI ), Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (
ASPERAPI), Federasi Pengemasan Indonesia (IPF), dan lain – lain

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah