Masyarakat Perlu Tahu Kemasan Galon PET Juga Ada Risiko Paparan EG/DEG

- 9 Februari 2023, 20:55 WIB
Ilustrasi air minum dalam kemasan
Ilustrasi air minum dalam kemasan /Pixabay.com/ congerdesign

Pengusutan yang tak tuntas pada kasus gagal ginjal yang terjadi di periode Juli-September 2022 itu membuat seorang anak kembali meninggal dunia di Jakarta.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Bakal Umumkan Capres yang Diusung PDIP Juni Mendatang

Dinkes meneliti ambang batas aman cemaran EG/DEG pada bahan baku Propilen Glikol telah ditetapkan kurang dari 0,1 persen, sedangkan ambang batas aman untuk cemaran EG dan DEG pada sirop obat tidak melebihi 0,5 mg/kg berat badan per hari.

Masyarakat juga perlu berhati-hati dengan kandungan senyawa EG/DEG yang telah menyebabkan 200 dari 324 pasien meninggal dunia per November 2022.

Kandungan senyawa EG/DEG bukan hanya terdapat pada campuran obat sirup, tetapi juga pada kemasan plastik berbahan PET atau plastik bening sekali pakai, termasuk kemasan galon sekali pakai.

Baca Juga: Presiden Jokowi Santap Durian Bersama Para Pemred di Medan

Galon jenis tersebut juga jauh lebih rentan terhadap suhu panas karena dapat mengeluarkan antimoni yang bersifat karsinogenik.

Kemasan galon sekali pakai terdapat kandungan mikroplastik yang apabila dikonsumsi dalam jangka panjang maka berpotensi berisiko tinggi bagi kesehatan manusia.

Berkenaan dengan hal tersebut, Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) meminta masyarakat agar lebih bijak memilih kemasan pangan yang aman.

Baca Juga: Komitmen BPKP Kawal Peningkatan Penggunaan Produk Lokal di BUMN

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x