Ramai Nissa Sabyan Dituding Jadi Pelakor, Mengapa Pelakor Selalu Disalahkan?

17 Februari 2021, 17:34 WIB
Ilustrasi /Freepik/

ARAHKATA - Nissa Sabyan sedang ramai diperbincangkan di dunia maya. Pasalnya, ia dituding menjadi pelakor dengan keyboardis dari bandnya, Ayus Sabyan, dimana Ayus Sabyan merupakan suami dari Ririe Fairus.

Melihat fenomena itu, kenapa sih pelakor selalu disalahkan?

Tanpa disadari pada kasus perselingkuhan, perempuan selalu menjadi sasaran empuk bagi warga net untuk disalahkan. Lihat saja, sosial media si perempuan penuh hujatan di kolom komentar.

Baca Juga: Warga Serbu Truk Pengangkut Lele yang Terbalik di Tangerang

Bahkan kita sering melihat di berbagai kasus, perempuan yang dituding menjadi pelakor menjadi bahan bully an di sosial media. Ditampilkan foto dengan istri sah lalu dibanding bandingkan dari segi paras, style, sampai kekayaannya.

Namun sosial media, si pria relatif sepi. Sebenarnya bukan selalu salah si pelakor, kan? Tapi pria juga harus disalahkan.

Bahkan di beberapa situasi, ada dimana wanita yang bersama pria beristri justru menjadi korban. Karena bisa saja wanita ini tidak tahu status dari si pria. Atau si pria berbohong akan statusnya.

Baca Juga: Vaksin Sinovac dan Vaksin Nusantara, Mana yang Kamu Pilih?

Namun idealnya, saat sudah tahu pria sudah berumah tangga, seharusnya wanita menolak. Begitu juga sebaliknya. Ketika pria sudah berumah tangga, seharusnya ia bisa menjaga keharmonisan rumah tangganya dan sadar tidak punya kesempatan lagi untuk wanita lain.

Dalam kasus perselingkuhan, kita tidak bisa menyalahkan satu pihak saja. Karena mereka memutuskan untuk menjalin hubungan (selingkuh) atas dasar mau sama mau.

Ada hukum interaksi yang terdapat di dalamnya serta komitmen untuk menjalin hubungan. Perselingkuhan tidak akan terjadi jika tidak ada orang yang mulai cari perhatian dan menerima perhatian.

Baca Juga: Kerja Maksimal, Crazy Rich Malang Bagikan Mobil Mewah ke Anak Buahnya

Pasangan yang bisa menghindari perselingkuhan, biasanya pasangan yang menyadari bahwa mereka bisa kehilangan suatu yang sangat berharga. Mereka sadar bahwa pernikahan bukanlah suatu yang main main dan bisa berakhir kapan saja.

Dengan kata lain, perselingkuhan bisa terjadi karena ada persetujuan kedua belah pihak. Jadi yang perlu disalahkan bukan hanya dari pihak si pelakor, tetapi pihak pria juga perlu disalahkan.

Baca Juga: Nganjuk Longsor, Relokasi 55 KK Harus Jadi Prioritas

Tidak ada satu orang pun yang ingin merasakan pengkhianatan dalam hubungannya. Namun, untuk saat ini bersikap bijaklah dalam hubungan. Sebab, perselingkuhan tidak akan terjadi jika 'tuan rumah tidak membukakan pintu untuk tamu'.

Lelaki yang baik akan melatih dirinya untuk menahan hawa nafsu dirinya sendiri. Ia akan mengingat janji janjinya saat pernikahan dengan istri untuk menjaganya serta membimbing rumah tangga agar menjadi keluarga yang harmonis.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler