ARAHKATA - Mayoritas muda-mudi saat ini memunculkan tren baru, yaitu tali strap yang berfungsi untuk menggantung masker agar tidak disimpan sembarangan ketika hendak makan, minum, ataupun ingin melepasnya.
Bentuk talinya tipis dan ada pengait untuk menggantungkan ke masker, seperti rantai kacamata. Model yang dijual pun beraneka macam, sehingga dapat menarik minat pembeli.
Konon tren ini dipengaruhi dari beberapa idol Korea Selatan yang juga mereka kenakan. Saat dilepas, masker tidak perlu taruh di sembarang tempat, hanya tinggal digantung pada tali strap tersebut.
Baca Juga: Siap-siap Beli Mobil Murah, Pemerintah Finalisasi Aturan Bebas Pajak
Namun, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K Ginting, SpP (K) mengatakan strap masker berpotensi menularkan virus corona.
"Kalau kita turunkan pakai pengait itu sampai ke bawah, itu kan kena hijab, ke baju. Jadi sebenernya, bagian dalam masker itu tidak boleh kontak dengan lain-lain kecuali dengan tubuh," katanya.
Menggantungkan bagian masker juga berpotensi menyebabkan bagian dalam masker terekspos area luar yang memungkinkan lebih besar terkena virus Corona lebih cepat.
Baca Juga: Tipe-tipe Zodiak yang Terkenal Bucin, Apakah Ada Zodiakmu?
Dijelaskan oleh dr. Alex, bagian luar masker berfungsi untuk menyaring virus, bakteri, serta kuman agar tidak masuk ke dalam saluran pernapasan. Sementara, bagian dalam masker berfungsi sebagai penghambat droplet dari mulut yang keluar saat berbicara.
Masker juga tidak sehat jika dilepas-pasang terlalu sering, karena pada saat melepas masker dan ingin memakainya kembali mungkin ada virus yang menempel pada tangan dan akan mentransmisikan virus tersebut di area hidung dan menyentuh wajah.
Baca Juga: Arief Poyuono ke Prabowo: Hasilnya Kalah Terus, Tidak Perlu Maju Pilpres Lagi!
"Naik turunnya masker itu yang kita khawatirkan, terlebih jari jari kita menyentuh bagian luar masker," kata dr Alex.
Namun, dimata pengguna tali strap mempunyai banyak manfaat, salah satunya menghindari kontak antara masker dan dagu yang juga tidak lebih aman dari transmisi virus Corona.***