Duh! Ada Dua Gejala Baru Varian Omicron yang Ditemukan

4 Januari 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi pasien Omicron. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mendeteksi salah seorang warga Kota Surabaya positif terpapar Omicron usai melakukan perjalanan wisata bersama suaminya. /Pixabay/

ARAHKATA - Virus COVID-19 belum usai melanda dunia. Ditambah virus tersebut muncul varian baru yang dinamakan Omicron.

Hal itu justru membuat masyarakat panik. Sejumlah aturan dari berbagai negara telah dikeluarkan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Lalu para ilmuwan dan profesional medis mengamati dengan cermat setiap perkembangan baru.

Baca Juga: Catat! 5 Gejala Utama Varian Omicron, Bukan Anosmia

Sebagian besar gejala yang terkait dengan varian COVID-19 baru tetap sama, ada beberapa gejala baru yang dilaporkan dialami orang yang terinfeksi Omicron meskipun sudah divaksinasi lengkap.

Sampai sekarang, varian Omicron dikatakan hanya menimbulkan infeksi ringan dengan beberapa gejala yang menyerupai flu biasa.

Gejala yang muncul antara lain sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, merasa lelah dan sering bersin, seperti pilek atau flu biasa.

Baca Juga: Muncul di Indonesia, Ini Bedanya Gejala Omicron dan Delta

Profesor Tim Spector, kepala aplikasi studi ZOE Covid Inggris, gejala ringan Omicron juga bisa berupa demam, batuk, dan kehilangan penciuman. Gejala yang sama juga dirasakan oleh orang yang sudah divaksinasi, tapi lebih ringan lagi.

“Tidak sedikit dari mereka yang mengalami mual, demam ringan, sakit tenggorokan, dan sakit kepala,” katanya, dikutip Arahkata, Selasa 4 Januari 2022.

Studi ZOE Covid juga mencatat dua gejala Omicron paling tidak biasa yang mungkin belum umum, yakni muntah dan kehilangan selera makan.

Baca Juga: Omicron Terdeteksi di Jatim, Khofifah: Tidak Boleh Panik

Spector mengatakan bahwa dua gejala ini lazim ditemukan pada orang yang sudah mendapatkan dua kali vaksin COVID-19 dan mereka yang sudah mendapatkan booster.

Jadi, jika sakit dan mengalami salah satu gejala yang disebutkan di atas, periksakan diri sesegera mungkin. Ingatlah untuk mengisolasi diri sampai hasilnya keluar.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC Amerika Serikat merekomendasikan mengisolasi setidaknya 10 hari setelah timbulnya gejala.

Baca Juga: Prancis Tutup Akhir Tahun dengan Lonjakan Omicron

Orang yang pernah positif COVID-19 juga tidak boleh lengah karena infeksi ulang Omicron masih bisa dialami, menurut laporan WHO.

"Bukti awal menunjukkan mungkin ada peningkatan risiko infeksi ulang dengan Omicron dibandingkan dengan varian lain yang menjadi perhatian, tetapi informasinya terbatas," demikian keterangan badan kesehatan global itu.

Karena itu, penting untuk mengikuti perilaku yang sesuai dengan COVID-19, memakai masker dan terus mempraktikkan jarak sosial.***

Editor: Tia Martiana

Sumber: Times of India

Tags

Terkini

Terpopuler