Network
ARAHKATA - Jagat media sosial instagram mendadak ramai dengan curahan hati pengguna akun @edinlaura. Dalam akun @edinlaura, mengunggah beberapa foto mesra dirinya dengan seorang pria.
Rupaya pria tersebut merupakan mantan kekasihnya. Akun @edinlaura menjelaskan bahwa cowok tersebut menjadi toxic dalam hidupnya.
Dia menjelaskan, selama awal pacaran, dia kerap kali mengeluarkan kocek untuk kekasihnya. Dengan embel-embel pasangan, @edinlaura sampai membelikan motor mewah.
Baca Juga: Fenomena Udang Selingkuh Bikin Antrean Panjang di Wamena
Ada foto tengah berpelukan hingga saat mengecup pipi. Namun caption yang ditulis bernada sindiran semua, seperti, "benalu."
Akun Instagram @edinlaura sempat menjelaskan saldo tabungannya sempat dipakai sesuka hati oleh pria tersebut. Kini, setelah sadar, dia sangat menyesal.
Lalu, bagaimana cara melepaskan diri dari pasangan yang toxic?
1. Berteman seluas-luasnya
Jangan menutup diri, bertemu dengan kawan, atau mendapatkan teman baru, membuat Anda mulai bisa menjauh dari pasangan toxic. Anda juga mulai mendapatkan cerita baru, hingga membuka wawasan Anda. Dengan begitu, Anda jadi bisa berpikir lebih jernih, apakah ingin mempertahankan hubungan toxic tersebut atau melepaskannya.
2. Hindari orang-orang toxic
Agar tak terjebak di lubang yang sama, Anda mulai harus pintar menjaga diri. Melansir dari Pyschology Today, Anda juga harus melihat lingkungan Anda, termasuk memilah-milih orang terdekat Anda.
Baca Juga: Mantap! Instagram Kini Terhubung dengan Chat WhatsApp
3. Berinvestasi emosional dengan bijak
Jangan terbuai dengan cinta agar Anda bisa berpikir logis. Jika hubungan Anda mulai terasa merugikan, Anda jadi tidak terlalu merasa patah hati. Anda bisa kembali bangkit untuk melanjutkan hidup.
4. Fokus pada kualitas bukan kuantitas
Kualitas dalam sebuah hubungan tidak diukur dari frekuensi kontak dan waktu yang dihabiskan. Beberapa dari hubungan yang paling tidak sehat melibatkan kontak terus-menerus, terutama terllu clingy dengan pasangan.
5. Dengarkan apa yang Anda butuhkan, bukan yang Anda inginkan
Dekatkan orang-orang terdekat Anda saat memberitahu kenyataan mengenai sikap atau sifat si pasangan. Anda juga mulai harus mengenali lebih dalam soal si dia. Anda juga mulai harus berpikir `Apakah dia yang Anda butuhkan?` Jangan berhubungan hanya karena Anda ingin bersama si dia, tapi pikirkan juga momen kebersamaan Anda, termasuk manfaatnya.
Perlu diingat, berhubungan itu menjalankan kisah hidup bersama-sama, bukan membuat Anda menderita.
